Ilustrasi warga DKI Jakarta saat hujan. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengantisipasi badai dahsyat yang akan menerjang Jakarta Bogor, Depok,Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dengan menyiapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
Apa itu Teknologi Modifikasi Cuaca? Apakah TMC bisa mencegah banjir besar yang mengancam Jakarta?
Berdasarkan jurnal berjudul “Teknologi Modifikasi Cuaca Untuk Mendukung Ketahanan Pangan Di Indonesia” tahun 2014 yang ditulis Tri Handoko Seto, Budi Harsoyo, F. Heru Widodo, menjelaskan bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) adalah suatu upaya manusia untuk memodifikasi cuaca dengan tujuan untuk mendapatkan kondisi cuaca seperti yang diinginkan.
Sedangkan dalam jurnal “Pemanfaatan Teknologi Modifikasi Cuaca untuk Redistribusi Curah Hujan Dalam Rangka Tanggap Darurat Banjir Di Provinsi DKI Jakarta dan Sekitarnya” yang ditulis oleh Tri Handoko Seto, Sutrisno, Sunu Tikno, dan F. Heru Widodo pada 2013, memaparkan tujuan Teknologi Modifikasi Cuaca memiliki dua metode.
Baca Juga: Potensi Badai Dahsyat 28 Desember, DKI Jakarta Lakukan Teknologi Modifikasi Cuaca
Pertama, metode mekanisme proses lompatan (jumping process mechanism) dan metode mekanisme persaingan (competition mechanism).
Metode mekanisme proses lompatan (jumping process mechanism) dilakukan dengan proses penyemaian awan (cloud seeding) menggunakan bahan semai NaCl yang ditaburkan ke dalam awan menggunakan pesawat terbang.
Tujuannya untuk mempercepat proses hujan pada awan-awan Cumulus yang berada di daerah upwind.
Baca Juga: Antisipasi Banjir Besar, Perkantoran di DKI Jakarta Diimbau Terapkan Work From Home
Sementara itu, metode mekanisme persaingan (competition mechanism) dilakukan dengan cara membakar bahan semai dalam flare menggunakan wahana penyemaian dari darat (GBG: Ground-Based Generator) yang terpasang di sejumlah lokasi. Metode ini bertujuan untuk mengganggu mekanisme fisika awan-awan konvektif yang tumbuh dan berpotensi menjadi hujan.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), kini organisasi riset di bawah Badan Riset dan Inovasi (BRIN), pernah mengaplikasikan konsep TMC rain reduction di Palembang guna mengamankan wilayah Jakabaring Sport Center dari gangguan hujan pada saat diselenggarakannya Sea Games XXVI pada bulan November tahun 2011 lalu, dan dinilai berhasil.
BRIN juga melakukan TMC pada MotoGP Mandalika 2022. Operasi TMC di Mandalika didukung 1 Unit armada pesawat Casa 212-200 dari Skadron 4 TNI AU Lanud Abdulrahman Saleh Malang, Jawa Timur.
Tahukah Airmen sekalian, kesuksesan acara pembukaan dan penyelenggaraan WSBK Mandalika tidak terlepas dari usaha dan doa kita semua, salah satunya dengan mengerahkan misi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di atas langit Mandalika agar tidak terjadi hujan. ?????????? pic.twitter.com/KcULUQLoKN
— TNI Angkatan Udara (@_TNIAU) November 21, 2021
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: