INDOZONE.ID - Menggunakan ChatGPT bisa menjadi pengalaman yang lebih efektif, jika tahu cara memberikan prompt yang tepat.
Berikut adalah, tujuh cara untuk menulis prompt yang lebih baik, agar mendapatkan hasil sesuai keinginan dengan lebih cepat.
1. Mulailah dengan Tujuan yang Jelas
Sebelum mengetik prompt, tentukan apa yang ingin dicapai. Pastikan instruksi yang diberikan jelas dan spesifik.
Hindari kalimat umum seperti 'Beri tahu tentang pemasaran', karena hasilnya bisa terlalu luas.
Baca Juga: DeepSeek, AI China yang Lebih Canggih dari ChatGPT: Bikin Saham AS Anjlok Rp16 Ribu Triliun!
Sebagai gantinya, gunakan permintaan yang lebih spesifik seperti, 'Buat artikel tentang strategi pemasaran digital untuk bisnis kecil'.
Dengan tujuan yang jelas, ChatGPT dapat memberikan jawaban yang lebih relevan dan terarah.
2. Tentukan Format yang Diinginkan
Menentukan format output yang diinginkan dapat membantu ChatGPT menghasilkan respons yang sesuai.
Jika ingin daftar poin, tabel, atau paragraf dengan subjudul, sertakan permintaan tersebut dalam prompt.
Contohnya, 'Buat daftar manfaat olahraga pagi' atau 'Susun tabel perbandingan antara pemasaran digital dan tradisional'.
Dengan begitu, jawaban yang diberikan akan lebih mudah dibaca dan dipahami.
Baca Juga: ChatGPT Kini Terintegrasi dengan Apple Notes di MacOS, Begini Caranya
3. Berikan Peran atau Perspektif yang Jelas
ChatGPT dapat meniru berbagai gaya penulisan dan perspektif. Menentukan peran tertentu dapat membantu meningkatkan kualitas hasilnya.
Misalnya, jika ingin mendapatkan sudut pandang seorang ahli, gunakan prompt seperti, 'Sebagai ahli gizi, jelaskan pentingnya sarapan sehat'.
Dengan begitu, respons yang dihasilkan lebih sesuai dengan konteks yang diinginkan.
4. Kenali Audiens yang Dituju
Menyesuaikan jawaban dengan audiens yang diinginkan, adalah salah satu cara terbaik untuk mendapatkan respons yang efektif.
Baca Juga: Apple Tambahkan ChatGPT ke iPhone dalam Pembaruan iOS Terbaru
Misalnya, jika target audiens adalah anak-anak, gunakan bahasa yang lebih sederhana.
Contohnya, 'Jelaskan konsep blockchain untuk siswa SMA' atau 'Buat panduan penggunaan media sosial untuk pemilik usaha kecil'.
Dengan menentukan audiens, ChatGPT dapat menyusun jawaban dengan gaya bahasa yang lebih sesuai.
5. Sediakan Konteks dan Latar Belakang yang Relevan
Semakin banyak informasi yang diberikan dalam prompt, semakin akurat hasil yang diperoleh. Jika ingin mendapatkan jawaban yang lebih spesifik, sertakan informasi latar belakang.
Contohnya, 'Perusahaan ini bergerak di bidang e-commerce fashion, buat strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan selama musim liburan'.
Dengan begitu, ChatGPT dapat memahami konteks lebih baik dan memberikan saran yang lebih relevan.
Baca Juga: ChatGPT Down, Pengguna Seluruh Dunia Alami Gangguan Sulit Mengakses Berujung Melaporkan
6. Sertakan Contoh yang Diinginkan
Jika memiliki referensi atau contoh tertentu, sertakan dalam prompt. ChatGPT dapat menyesuaikan hasil berdasarkan contoh yang diberikan.
Misalnya, 'Buat artikel yang mirip dengan ini: [tautan ke artikel]' atau 'Tulis puisi dengan gaya yang serupa dengan karya Robert Frost'.
Dengan adanya contoh, ChatGPT lebih mudah memahami format dan gaya penulisan yang diinginkan.
Baca Juga: OpenAI mempertimbangkan iklan untuk mendanai operasional ChatGPT. Akankah pengguna tetap nyaman?
7. Tetapkan Batasan dan Aturan yang Jelas
Menetapkan batasan membantu ChatGPT menghasilkan respons yang lebih sesuai. Jika ada batasan jumlah kata, gaya bahasa, atau topik yang harus dihindari, sebutkan dalam prompt.
Contohnya, 'Tulis ringkasan 200 kata tentang dampak perubahan iklim, hindari terminologi teknis' atau 'Buat ulasan produk tanpa menyebutkan merek tertentu'.
Dengan demikian, hasil yang diperoleh lebih sesuai dengan kebutuhan.
Menggunakan teknik-teknik di atas, dapat meningkatkan efektivitas dalam berinteraksi dengan ChatGPT, menghasilkan output yang lebih sesuai dan berkualitas dalam waktu yang lebih singkat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Forbes