Mantan Karyawan Sebut Instagram Gagal Melindungi Remaja dari Pelecehan Seksual

Ilustrasi Instagram. (REUTERS/Dado Ruvic)

INDOZONE.ID - Seorang mantan staf senior di Meta, Arturo Bejar mengatakan Instagram gagal melindungi remaja dari pelecehan seksual.

Kesaksian itu disampaikan Bejar di depan Kongres Amerika Serikat pada hari Selasa (7/11/2023). Meski Bejar sadar kesaksian ini akan membuatnya kesulitan dapat pekerjaan lagi.

Bejar bekerja di Facebook pada 2009 dan 2015. Lalu ia pindah ke Instagram pada 2019 hingga 2021.

Baca Juga: Bos Meta Klaim Threads Punya Hampir 100 Juta Pengguna Bulanan Aktif

Bejar menjelaskan, pekerjaannya untuk membantu melindungi orang secara online. Ia merasa perusahaan berada di jalur yang benar hingga pada 2015.

Namun, ia pertama kali menyadari bahwa ada masalah ketika melihat putrinya mendapat pelecehan seksual di Instagram.

"Sesaat setelah ia menggunakan Instagram, ia mulai mendapatkan tawaran seksual yang tidak diinginkan, pelecehan saat berusia 14 tahun," kata Bejar kepada BBC.

"Ketika kami berbicara tentang ini... ternyata semua temannya mengalami hal yang sama. Saya terkejut. Ia mengatakan bahwa tidak ada yang bisa dilakukan, karena dia tidak memiliki pilihan untuk melaporkannya," tambah Bejar.

Bejar berharap pengalaman buruk putrinya yang ia sampaikan di depan Kongres AS bisa membantu legislator untuk mengambil tindakan.

"Kita berada dalam waktu yang sangat luar biasa di mana ada konsensus di seluruh spektrum politik tentang urgensi dan kebutuhan untuk melewati undang-undang yang melindungi anak-anak kita, semua anak-anak kita," katanya.

Menurutnya, Meta bisa dengan mudah mengimplementasikan tombol khusus yang memungkinkan remaja melaporkan pesan sebagai tawaran seksual.

"Tentu saja saya bisa berbicara secara langsung tentang seberapa mudahnya membuat tombol dan penghitung," ucapnya.

"Saya yakin bahwa alasan mengapa mereka tidak melakukannya adalah karena tidak ada transparansi tentang bahaya yang dialami oleh remaja di Instagram.