Selasa, 25 FEBRUARI 2025 • 06:20 WIB

Activision Perketat Perang Melawan Cheat di Call of Duty, Dua Penyedia Tutup Permanen

Author

Call of Duty Black Ops 6

INDOZONE.ID - Dalam upayanya memberantas kecurangan di Call of Duty, Activision kembali mengambil langkah hukum dengan mengirimkan surat perintah penghentian kepada penyedia layanan cheat terbesar.

Akibatnya, dua penyedia software cheat ternama, Two2nd dan Tomware, kini menghentikan penjualan produk mereka untuk game populer tersebut.

Menurut laporan, keputusan ini muncul setelah Activision meningkatkan tekanan hukum terhadap berbagai pihak yang menyediakan cheat di ekosistem Call of Duty.

Penutupan ini pertama kali diumumkan oleh pemain profesional Warzone, @Swishem, melalui Twitter.

Ia membagikan tangkapan layar dari server Discord Tomware, yang mengonfirmasi bahwa semua produk cheat untuk Call of Duty telah dihentikan secara permanen dan tidak akan kembali.

Selain itu, dalam server Discord-nya, Tomware juga mengeluarkan peringatan bagi komunitasnya.

Mereka menerapkan hukuman berat bagi siapa pun yang menyebutkan surat perintah penghentian dari Activision, termasuk larangan sementara hingga pemblokiran permanen.

Bahkan, menyebutkan tim hukum Activision di dalam server bisa langsung berujung pada penghapusan akun secara permanen.

Baca Juga: Relic Entertainment Umumkan Game Strategi Berbasis Giliran Earth vs. Mars untuk PC

Sementara itu, meskipun cheat Call of Duty telah dihapus dari situs Tomware, layanan mereka masih tetap aktif dengan menyediakan cheat untuk game lain seperti Valorant dan Fortnite.

Berbeda dengan Tomware, Two2nd menghadapi nasib yang lebih buruk. Seluruh situs web mereka kini menampilkan layar putih dengan stempel merah bertuliskan "Tutup Permanen".

Sebelumnya, Two2nd menyediakan layanan boosting dan spoofing untuk berbagai game, termasuk Elden Ring, Helldivers 2, Fortnite, dan Starfield.

RICOCHET Perketat Sistem Anti-Cheat di Call of Duty

2 penyedia Cheat ditutup permanen oleh Activision

Perjuangan melawan kecurangan di Call of Duty bukanlah hal baru. Tim RICOCHET, pengembang sistem anti-cheat dalam game ini, menghadapi tantangan berat sejak peluncuran Black Ops 6 Season 1.

Bahkan, mereka sempat mengalami pemadaman data yang membuat sistem keamanan game tidak berjalan optimal.

Situasi ini mendorong Activision untuk memberikan opsi bagi pemain konsol, agar dapat bermain tanpa harus menghadapi pemain PC dalam mode Ranked Play.

Dengan dimulainya Black Ops 6 Season 2, Activision telah menerapkan berbagai strategi baru untuk menekan aktivitas curang. Namun, senjata utama mereka tetap berada di ranah hukum.

Pada tahun 2024, Activision yang kini berada di bawah naungan Microsoft, berhasil memenangkan gugatan terhadap penyedia cheat EngineOwning dan menerima ganti rugi sebesar Rp225 miliar (sekitar $14 juta).

Baca Juga: Pembaruan Besar Hades 2: Warsong Hadirkan Ares dan Konten Cerita Baru

Seiring berjalannya waktu, Activision terus memperketat pengawasan terhadap penyedia cheat lain.

Diperkirakan surat perintah penghentian tambahan akan dikeluarkan bagi penyedia yang masih aktif dalam ekosistem Call of Duty, terutama di Black Ops 6 dan Warzone.

Di sisi lain, Tim RICOCHET juga melaporkan bahwa mereka telah melakukan gelombang ban berskala besar dalam beberapa bulan terakhir, yang berdampak pada puluhan ribu pemain.

Salah satu tindakan terbaru mereka adalah melarang pemain yang menyalahgunakan eksploitasi dalam game, yang menyebabkan crash server di Warzone.

Meski demikian, Activision menghadapi dilema besar dalam transparansi sistem anti-cheat mereka.

Jika mereka membocorkan terlalu banyak detail tentang metode mitigasi, pengembang cheat dapat menemukan celah untuk menghindari deteksi.

Namun, jika terlalu sedikit informasi yang diberikan, komunitas pemain bisa kehilangan kepercayaan terhadap efektivitas sistem, terutama dengan adanya laporan shadowban yang tidak adil bagi pemain yang hanya bermain dengan skill tinggi.

Dengan kombinasi pendekatan teknologi dan tindakan hukum, Activision bertekad untuk membersihkan ekosistem Call of Duty dari kecurangan.

Sementara pertempuran melawan cheater belum berakhir, langkah agresif yang mereka ambil menunjukkan komitmen kuat dalam menciptakan pengalaman bermain yang lebih adil bagi seluruh komunitas.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Windows Central