Minggu, 19 JANUARI 2025 • 11:20 WIB

Genshin Impact Didenda Akibat Sistem Gacha dan Penanganan Data Anak

Author

Karakter Dehya di Genshin Impact.

INDOZONE.ID - Pengembang game populer Genshin Impact, HoYoverse, harus membayar denda besar setelah menyelesaikan kasus dengan Komisi Perdagangan Federal (FTC) Amerika Serikat.

Mereka dikenai denda sebesar $20 juta atau setara dengan sekitar Rp310 miliar, akibat masalah terkait sistem gacha dalam gim tersebut dan pelanggaran penanganan data pribadi anak-anak.

FTC menuduh HoYoverse telah menipu pemain, termasuk anak-anak dan remaja, untuk mengeluarkan uang nyata demi peluang kecil mendapatkan karakter atau item yang diinginkan.

Baca Juga: Nintendo Pastikan Satu Lagi Direct untuk Switch di Februari, Apa Saja yang Akan Diumumkan?

Genshin Impact, yang telah meraih popularitas luar biasa sebagai game seluler dan lintas platform, menerima banyak kritik terkait sistem gacha "Wish" yang diimplementasikan.

Dalam mekanisme ini, pemain harus menggunakan mata uang dalam game untuk menarik item acak seperti karakter bintang 5 atau senjata unggulan.

Namun, peluang yang rendah serta audiens yang sering kali terdiri dari pemain muda menjadi sorotan utama FTC.

Sebagai bagian dari penyelesaian, HoYoverse diwajibkan membayar Rp310 miliar kepada Departemen Keuangan AS.

FTC juga menyoroti bahwa HoYoverse menghabiskan dana besar untuk mempromosikan sistem gacha, termasuk melalui kolaborasi dengan kreator konten seperti SSSniperwolf.

Dalam video promosi pada 2021, streamer tersebut menunjukkan "keberuntungan" luar biasa saat mendapatkan karakter Zhongli setelah 12 kali pull.

Baca Juga: Pria 58 Tahun Ditangkap di Jepang Karena Jual Konsol Switch yang Dimodifikasi

Namun, FTC menuduh bahwa video tersebut dimanipulasi untuk membuat sistem gacha terlihat lebih menarik dari kenyataan.

FTC juga mempersoalkan pelanggaran penanganan data pribadi anak di bawah umur. Selain membayar denda, HoYoverse diwajibkan menghapus seluruh data pribadi pengguna di bawah usia 13 tahun dan tidak boleh menawarkan transaksi gacha kepada pemain di bawah 16 tahun tanpa izin orang tua.

Meski HoYoverse tidak mengakui tuduhan tersebut, mereka menerima persyaratan penyelesaian demi menjaga kepercayaan komunitas pemain.

Perusahaan menyatakan bahwa langkah ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan permainan yang lebih adil dan aman bagi semua pemain.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Polygon