INDOZONE.ID - Basis penggemar Star Wars saat ini lebih besar dari sebelumnya, dan dengan komunitas sebesar itu, perbedaan pendapat tak terhindarkan.
Star Wars Outlaws tampaknya menimbulkan gelombang besar di dunia gaming karena berbagai alasan, dan banyak pemain mulai merasa jenuh.Para gamer adalah fondasi utama keberadaan perusahaan seperti Ubisoft.
Tanpa konsumen, tidak akan ada produksi. Meski terdengar sepele, semakin banyak gamer yang merasa bahwa dengan semakin maraknya praktik antikonsumen, sebagian besar pengembang mulai melupakan kenyataan ini.
Baca Juga: Star Wars Jedi: Survivor Bakal Hadir di PS4 dan Xbox One, Rilis September 2024
Star Wars Outlaws: Harga Tinggi dan Season Pass
Harga game single-player saat ini mencapai rekor tertinggi, dan banyak yang mulai kesal dengan hal ini.
Star Wars Outlaws edisi stKamur dihargai $69,99, namun pemain tidak mendapatkan pengalaman penuh karena Ubisoft membatasi beberapa misi di awal rilis, kecuali pemain membayar lebih.
Meskipun misi Jabba's Gambit tersedia pada hari peluncuran, misi ini dianggap konten tambahan yang membutuhkan pembelian season pass.
Banyak gamer tidak setuju dengan konsep season pass, karena mereka merasa hal ini tidak sesuai dengan game single-player.
Komunitas gaming telah menyuarakan bahwa season pass, mikrotransaksi, dan alur cerita yang tidak selesai tidak pantas berada dalam game single-player.
Banyak gamer berpendapat bahwa jika mereka sudah membayar harga tinggi untuk sebuah game, pengembang tidak seharusnya terus meminta pembayaran tambahan untuk kosmetik atau kostum baru.
Apa yang terjadi dengan masa di mana game dirilis lengkap tanpa adanya mikrotransaksi atau ekspansi tambahan?
Edisi Gold Star Wars Outlaws berharga $40 lebih mahal dibandingkan edisi stKamur, sedangkan edisi Ultimate dihargai $129,99, hampir dua kali lipat harga edisi stKamur.
Pilihan lain adalah berlangganan Ubisoft Plus seharga $17,99 per bulan untuk mendapatkan akses penuh.
Banyak gamer percaya Ubisoft menggunakan game ini untuk mendorong skema berlangganan mereka.
Bagi banyak orang, membuat game seharusnya fokus pada menyenangkan konsumen, bukan memaksa mereka mengeluarkan lebih banyak uang.
Star Wars Outlaws: Hype yang Diduga Palsu
Kontroversi lain yang muncul terkait Star Wars Outlaws adalah tuduhan bahwa Ubisoft menggunakan bot di media sosial untuk meningkatkan antusiasme terhadap game ini.
Alih-alih fokus pada pengembangan game berkualitas, beberapa gamer khawatir bahwa Ubisoft lebih memprioritaskan menciptakan hype palsu.
Banyak akun yang tampak tidak asli dengan profil yang serupa, dan komentarnya terdengar tidak seperti ditulis oleh manusia.
Beberapa pemain merasa bahwa hype mengenai teknologi game, seperti DLSS 3 dan RTX, tidak terdengar organik.
Mereka merasa Ubisoft berusaha menciptakan kegembiraan palsu, yang justru merendahkan kecerdasan para gamer.
Star Wars Outlaws: Kontroversi Karakter Utama
Salah satu drama yang menimpa Star Wars Outlaws adalah keluhan beberapa pemain yang merasa bahwa pengembang membuat karakter utama terlihat "kurang menarik" demi agenda tertentu.
Walaupun kecantikan bersifat subjektif, banyak gamer merasa bahwa Kay Vess, karakter utama game ini, tidak seindah model Latina, Humberly Gonzales, yang menjadi inspirasinya.
Mereka bertanya-tanya mengapa pengembang tidak mempertahankan keindahan fisik model tersebut.
Banyak gamer yang lebih menyukai karakter protagonis yang menarik secara visual, dan beberapa dari mereka bahkan mengancam akan memboikot game ini.
Meskipun Star Wars Outlaws mungkin akan menjadi game yang luar biasa, beberapa pemain merasa bahwa politik tidak seharusnya dimasukkan dalam video game. Mereka berharap pengembang mulai mendengarkan apa yang diinginkan oleh konsumen.
Baca Juga: Star Wars: Galaxy of Heroes Bakal Hadir di PC, Tawarkan Frame Rate 60fps
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: UBISOFT