Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
INDOZONE.ID - China diam-diam berhasil memproduksi chip 5nm tanpa bantuan mesin litografi ultraviolet ekstrim (EUV) yang selama ini jadi andalan industri semikonduktor.
Kabar ini datang dari Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC) yang berbasis di Shanghai.
Baca Juga: Huawei Mate 80 Siap Bawa Chip Kirin Baru, Performa Lebih Ngebut dan Irit Baterai
Biasanya, teknologi EUV dipakai buat membuat chip 5nm atau lebih kecil, karena mesin ini mampu memproyeksikan pola sirkuit super rumit dengan presisi tinggi.
Tanpa EUV, bikin chip modern jelas lebih ribet dan mahal. Tapi SMIC menemukan jalan lain.
Mereka mengandalkan teknik DUV multi-patterning, metode lama yang disulap jadi inovasi baru buat menembus batasan teknologi.
Baca Juga: TSMC Bisa Kena Denda Miliaran Gara-gara Chip Sampai ke Huawei?
Gagal mendapatkan mesin EUV dari ASML Belanda gara-gara pembatasan ekspor, SMIC nggak mau menyerah.
Mereka putar otak dan maksimalin penggunaan teknologi DUV yang selama ini dianggap kurang mumpuni buat produksi chip sekecil 5nm.
Dengan kombinasi beberapa teknik patterning, SMIC berhasil menciptakan chip sekelas 5nm.
Memang dari segi efisiensi masih kalah dibandingkan produk TSMC atau Samsung yang pakai EUV, tapi langkah ini tetap jadi pencapaian besar, apalagi dalam kondisi serba terbatas.
Baca Juga: Apple Resmi Luncurkan iPad Air dengan Chip M3 dan Magic Keyboard Baru, Secanggih Apa?
Chip 5nm buatan SMIC ini kabarnya dipakai Huawei buat mendukung ketahanan teknologinya di tengah gempuran sanksi dari Amerika Serikat.
Meski belum sempurna, langkah ini menunjukkan bahwa inovasi tetap bisa jalan meskipun jalannya nggak mulus.
Keberhasilan SMIC ini bisa bikin peta persaingan semikonduktor dunia berubah.
Upaya Amerika dan sekutunya buat menghambat perkembangan teknologi China ternyata nggak sepenuhnya berhasil.
Lewat metode DUV multi-patterning, China tetap melaju meski harus menanggung biaya produksi yang jauh lebih tinggi.
Meskipun lebih rumit dan memakan waktu, buat China, kemandirian teknologi jadi harga mati. Mereka rela menempuh jalan berliku asalkan bisa berdiri sendiri tanpa bergantung ke negara lain.
Baca Juga: Samsung Disebut Gandeng Palantir untuk Tingkatkan Kualitas dan Hasil Produksi Chip
Ini juga menunjukkan seberapa serius China dalam memperkuat posisinya di industri teknologi global.
Setelah sukses menembus 5nm tanpa EUV, banyak yang penasaran, apa target berikutnya? Diprediksi, China bakal mencoba bikin chip 3nm.
Baca Juga: iPhone 16e Rilis Menggunakan Versi Binned dari Chip A18, Apa Itu?
Tapi tantangannya bakal jauh lebih gila, karena makin kecil node, makin rumit pula pola yang mesti diproses. Tanpa EUV, bikin chip di bawah 5nm jelas bukan hal gampang.
Tapi kalau melihat tekad dan perkembangan yang sudah dicapai, bukan nggak mungkin China bakal terus nemuin cara-cara baru buat mengakali keterbatasan teknologi.
Investasi di litografi dalam negeri dan pengembangan alat produksi lokal juga terus digenjot. Waktunya mungkin masih lama, tapi arahnya sudah kelihatan jelas.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Gizmochina