INDOZONE.ID - Samsung Foundry, divisi produksi chip Samsung, sedang menghadapi berbagai tantangan belakangan ini.
Mulai dari masalah yield (rasio produk bagus dari total produksi) hingga daya saing chip canggihnya.
Namun, kabar terbaru menyebutkan, bahwa raksasa teknologi asal Korea Selatan ini sedang menjajaki kerja sama dengan Palantir, perusahaan penyedia layanan AI berbasis Software-as-a-Service (SaaS), untuk mengoptimalkan proses produksinya.
Buat yang belum tahu, Palantir itu perusahaan yang menyediakan platform analisis data berbasis AI.
Mereka punya teknologi untuk bantu perusahaan mengolah data dalam jumlah sangat besar, terus menemukan pola yang biasanya tidak kelihatan di dataset yang rumit.
Intinya, Palantir bikin keputusan bisnis jadi lebih akurat karena didasarkan sama data, bukan sebatas ulasan.
Berdasarkan laporan dari media Korea Selatan, Samsung sepertinya sudah mulai kerja sama dengan Palantir buat meningkatkan yield, kualitas, sama produktivitas pabrik semikonduktor mereka.
Jika sungguhan, ini bakal jadi kolaborasi yang cukup mengejutkan! Sebab, perusahaan chip biasanya super protektif sama data proses produksi mereka, hampir kayak resep makanan.
Baca Juga: 4 Rekomendasi HP Samsung Murah Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Budget Terbatas
Samsung Foundry lagi berjuang sama yield produksi chip 2nm GAA (Gate-All-Around). Chip ini rencananya bakal jadi basis buat Exynos 2600.
Bahkan, ada kabar kalau Samsung sampai cancel pengembangan node proses 1.4nm cuma buat fokus meningkatkan yield di teknologi 2nm ini.
Di sisi lain, Palantir lagi sangat naik daun. Pendapatan mereka naik 50 persen antara 2022 dan 2024, padahal jumlah karyawan cuma nambah 3 persen.
Belum lagi, Palantir baru saja tanda tangan 10 kemitraan komersial dalam beberapa hari terakhir, termasuk sama Databricks yang notabene adalah kompetitor utama mereka.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wccftech.com