Minggu, 02 MARET 2025 • 04:00 WIB

Startup Teknologi Tiongkok Berebut Pendanaan di Tengah Tren AI DeepSeek dan Dukungan Presiden Cina Xi Jinping

Author

DeepSeek (fortune)

INDOZONE.ID - Perusahaan rintisan teknologi di Tiongkok kini berlomba-lomba mencari pendanaan baru demi memanfaatkan antusiasme terhadap AI DeepSeek, sekaligus merespons dukungan Presiden Xi Jinping terhadap sektor swasta di negaranya.

Beberapa startup seperti Rid Vision (perusahaan optik berbasis AI), AI CARE Medical (pengembang antarmuka otak-komputer), serta Shanghai Qingbao Engine Robotics (produsen robot) termasuk di antara perusahaan yang tengah mengincar pendanaan domestik, menurut kapitalis ventura Andrew Qian.

"Banyak investor yang kini mengetuk pintu perusahaan AI ini. Sebagian besar ingin membahas kerja sama bisnis, sementara sisanya tertarik untuk berinvestasi," ujar Qian, CEO New Access Capital, yang telah menanamkan modal di ketiga startup tersebut.

"Seperti yang terlihat dari kesuksesan AI DeepSeek, kini semakin banyak inovator Tiongkok dengan teknologi disruptif yang bermunculan. Sebelumnya, banyak startup di Tiongkok yang hanya meniru model bisnis lain," tambahnya.

Baca Juga: Tencent Rilis AI Terbaru Klaim Lebih Cepat dari DeepSeek-R1

Gelombang Investasi AI Meningkat, Tapi Tantangan Regulasi Masih Ada

Aplikasi Deepseek. (Foto: Reuters/Dado Ruvic)

Gelombang roadshow dan pengumuman kesepakatan investasi oleh perusahaan yang bergerak di sektor AI mulai dari pengembang chip, penyedia layanan cloud, hingga aplikasi AI telah memberikan angin segar bagi sektor modal ventura di Tiongkok yang sempat lesu.

Namun, tantangan tetap ada. Prospek investasi ventura dan private equity masih dibayangi regulasi ketat terhadap IPO dalam negeri serta meningkatnya ketegangan geopolitik antara Tiongkok dan Amerika Serikat, yang bisa berdampak pada pencatatan saham di luar negeri.

Dalam jangka pendek, inovasi AI DeepSeek dan pertemuan bersejarah Presiden Xi Jinping dengan pemimpin bisnis teknologi telah mendorong optimisme investor.

Baca Juga: Teknologi Kacamata Pintar yang Nyaris Tak Terlihat: G1 Smart Glasses

New Access Capital baru-baru ini menginvestasikan dana ke startup pembuat chip dan produsen antena gelombang milimeter, serta berencana menanam modal di perusahaan teknologi pemulihan roket bertaruh bahwa bidang ini bisa menjadi "DeepSeek berikutnya," menurut Qian.

Startup yang berpotensi meraup keuntungan dari pesatnya pengembangan AI di Tiongkok menjadi fokus utama putaran investasi terbaru. Misalnya, platform pembangkit gambar AI, LibLib AI, baru saja mengumumkan pendanaan senilai beberapa ratus juta yuan pada Senin lalu, yang diklaim sebagai salah satu pendanaan tercepat dalam sejarah mereka.

Startup medis berbasis AI, SenseCare, juga berhasil mengumpulkan dana sekitar 218 miliar rupiah (100 juta yuan), sementara produsen chip seperti Aspiring dan Hyseim mengumumkan pendanaan baru dalam beberapa minggu terakhir.

Modal Ventura Mulai Bangkit dari Tren Suram

Berdasarkan data dari konsultan Zero2IPO, beberapa startup lain yang berhasil menarik minat investor baru-baru ini antara lain penyedia infrastruktur AI, Siliconflow, perusahaan robotika Ruichi Smart Technology, serta startup teknologi medis Neurodome.

Lonjakan minat terhadap investasi ventura ini terjadi setelah industri tersebut mengalami penurunan tajam dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data Preqin, total penggalangan dana ventura di Tiongkok merosot tajam sejak puncaknya pada 2021. Pada 2024, hanya ada 67 dana yang berhasil mengumpulkan sekitar 195 triliun rupiah (12,5 miliar USD), jauh dibandingkan 2.200 triliun rupiah (141 miliar USD) pada 2021.

Baca Juga: Berikut 5 Alasan Windows Bukan yang Terbaik dalam Hal Produktivitas

Selain itu, dana berdenominasi dolar hanya mampu menghimpun sekitar 15,6 triliun rupiah (1 miliar USD) pada 2023, mencerminkan menurunnya minat investor asing terhadap ekosistem startup Tiongkok. Total transaksi ventura juga turun menjadi sekitar 3.570 triliun rupiah (229 miliar USD) pada 2023, atau hanya seperempat dari puncaknya di tahun 2021 yang mencapai 12.750 triliun rupiah (816 miliar USD).

Industri ini sangat bergantung pada IPO untuk mendapatkan keuntungan dari investasi mereka. Namun, kebijakan ketat terhadap pencatatan saham di dalam negeri serta ketegangan geopolitik yang menghambat IPO di luar negeri menjadi tantangan besar bagi perusahaan-perusahaan rintisan Tiongkok.

Sejak AI DeepSeek menjadi pusat perhatian, "sentimen pasar telah meningkat drastis," ujar Huo Zhongyan, pendiri Bonanza Capital, yang telah menanamkan modal di startup desain dan pemasaran berbasis AI.

"Optimisme terhadap masa depan ekonomi Tiongkok semakin menguat. Kenaikan harga saham membuat pengusaha lebih percaya diri, dan investor pun semakin berani mengambil risiko," tambahnya.

Baca Juga: MediaTek Luncurkan Dimensity 7400, 7400X, dan 6400: Chipset Ultra-Efisien dengan Performa Optimal

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Reuters