Rabu, 12 FEBRUARI 2025 • 10:05 WIB

Tools for Humanity Resmi Luncurkan 'Proof of Human', Teknologi Pembeda Manusia dengan AI

Author

Tools for Humanity Resmi Luncurkan 'Proof of Human', Teknologi Pembeda Manusia dengan AI

INDOZONE.ID - Tools for Humanity adalah perusahaan teknologi yang didirikan oleh Sam Altman, Alex Blania, dan Max Novendstern, resmi meluncurkan teknologi bernama 'Proof of Human'.

Teknologi canggih yang dapat membedakan manusia asli dengan identitas kecerdasan buatan (AI) di platform World.

Acara peluncuran ini resmi diselenggarakan di Daun Muda Soulfood by Peresthu, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (11/2/2025).

Seiring dengan perkembangan kecerdasan buatan (AI) kebutuhan untuk membedakan manusia asli dengan identitas yang dibuat oleh AI secara aman, anonim, dan terpercaya menjadi semakin penting untuk sekarang ini.

Sebab itu, Tools for Humanity bekerjasama dengan platform World untuk membuat teknologi pembeda manusia dengan AI.

General Manager Tools for Humanity Indonesia, Wafa Taftazan

General Manager Tools for Humanity Indonesia, Wafa Taftazani menyebutkan bahwa kehadiran teknologi ini menjadi langkah yang signifikan dalam memperkuat keamanan digital dan verifikasi anti-bot di Indonesia.

"World ini adalah sebuah sistem yang bisa memastikan kita semua manusia, bisa membuktikan kalau diri kita itu memang manusia. Di website, di aplikasi, di dunia online, tanpa kita harus membagikan data pribadi kita," ucap Wafa Taftazani dalam acara peluncuran Proof of Human di Jakarta, pada Selasa (11/2/2025).

Baca Juga: Suunto Aqua, Inovasi Headphone Open-Ear untuk Pengalaman Musik di Dalam Air

Chief Information Security Officer Tools for Humanity, Andrian Ludwig

Selain itu Chief Information Security Officer Tools for Humanity, Andrian Ludwig menjelaskan bahwa hadirnya Proof of Human di platform World, ini menjadi solusi yang sangat relevan untuk mengurangi ancaman online, seperti deepfakes, dan pencurian identitas.

Tools for Humanity percaya bahwa aktivitas online tetap aman dan hanya bisa diakses langsung oleh manusia asli.

"Di sinilah World hadir menawarkan metode verifikasi yang memastikan bahwa aktivitas online tetap aman dan hanya diakses oleh manusia asli," ujar Adrian Ludwig, Selasa (11/2/2025).

Keunggulan dari teknologi Proof of Human ini terletak pada kemampuannya dalam memverifikasi identitas tanpa meminta atau menyimpan data pribadi pengguna, seperti nama, alamat, NIK, atau tanggal lahir.

Hal ini salah satu terobosan terbaru dalam keamanan digital dengan tetap menjaga privasi pengguna.

Tanggapi Lonjakan Penipuan Digital Berbasis AI

Peluncuran teknologi Proof of Human bersama Wafa Taftazani dan Adrian Ludwig

Peluncuran platform World ini dianggap sangat tepat di era maraknya teknologi AI. Pasalnya, semakin marak penipuan daring yang memanfaatkan teknologi AI.

Sejak tahun 2022, kasus penipuan melonjak sebesar 1.550, disisi lain kasus pencurian identitas meningkat 25 persen di tahun 2023. Hal ini mengakibatkan kerugian ekonomi lebih dari Rp500 miliar.

Dengan membawa World ke Indonesia, Tools for Humanity bertujuan untuk memberikan pengalaman dalam dunia digital yang lebih aman dan terpercaya sejalan, dengan transformasi digital dan penguatan ekonomi berbasis AI di Tanah Air. 

Selain verifikasi identitas, platform World juga mendukung inkulsi keuangan dan partisipasi dalam ekonomi digital Indonesia.

Baca Juga: Google Siap Lindungi Indonesia dari Konten Pornografi Anak dan Judol

Relawan yang mencoba teknologi Proof of Human

Platform ini juga menyediakan lebih dari 100 mini apps, termasuk konten edukasi, bermain games, membuat polling, membentuk komunitas, dan menggalang donasi.

Pengguna yang terverifikasi dapat mengklaim 42 token Worldcoin (WLD) setiap bulan selama satu tahun.

Tools for Humanity berkomitmen untuk bekerja sama dengan regulator dan komunitas di Indonesia guna membangun ekosistem digital yang lebih aman dan inklusif.

Sebagai bagian dari komitmen ini, World bekerjasama dengan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dalam kompetisi esai AI berskala nasional.

"Pemerintah Indonesia telah menetapkan visi besar untuk keamanan siber dan transformasi digital, dan World siap untuk berkontribusi dalam mewujudkan visi tersebut. World berkomitmen untuk berkolaborasi dengan regulator, komunitas, dan pemangku kepentingan lainnya untuk membangun ekosistem digital yang lebih aman dan inklusif di Indonesia," ujar Wafa Taftazani.

Kini, Tools for Humanity tengah berdiskusi dengan Kantor Komunikasi Presiden agar memastikan kesetaraan dengan strategi privasi dan digital di Indonesia.

Sebagai informasi untuk saat ini World sudah hadir lebih dari 20 negara. Negara Asia selanjutnya adalah Indonesia, setelah perusahaan teknologi tersebut sudah meluncurkan di Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, dan Filipina.

Diharapkan dengan peluncuran Proof of Human ini di Indonesia, dapat memperkuat sistem keamanan, melindungi privasi data pribadi pengguna di masa depan yang berbasis AI.

Penulis: Hilwah Nur Puspitawati

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung