INDOZONE.ID - Jutaan pengguna perangkat Windows down di seluruh dunia mengalami gangguan besar-besaran akibat "blue screen of death".
Hal ini membuat disrupsi signifikan di berbagai layanan publik, termasuk bank, bandara, dan maskapai penerbangan. Insiden ini paling banyak terjadi di Amerika Serikat dan Australia.
Baca Juga: Waspada Modus Tapjacking: Iklan dan Game di Android yang Bisa Kuras Uang Pengguna
Menurut laporan dari sejumlah pengguna, masalah ini muncul setelah mereka melakukan pembaruan sistem keamanan Microsoft, khususnya terkait integrasi dengan perangkat lunak CrowdStrike versi terbaru.
CrowdStrike sendiri sudah menyadari masalah ini dan sedang berusaha keras untuk memperbaikinya.
Baca Juga: TikTok Siap Luncurkan Fitur Pesan Hotel, Makanan hingga Tiket Pesawat
Masalah serupa juga terjadi di Indonesia. PT Angkasa Pura II (AP II) melaporkan bahwa beberapa maskapai seperti Citilink, Scoot, dan Indigo mengalami gangguan serius akibat masalah ini.
Proses check-in penumpang dan bagasi di beberapa bandara harus dilakukan secara manual, mengakibatkan keterlambatan dan ketidaknyamanan bagi penumpang.
Baca Juga: Marak Modus Penipuan Shopee Paylater, Simak Ciri-ciri dan Cara Mengatasinya!
"Selama gangguan sistem IT pada beberapa maskapai ini, proses check-in penumpang pesawat dan bagasi dilakukan secara manual oleh personel maskapai, khususnya untuk maskapai yang mengalami gangguan sistem IT," kata Pgs. SVP of Corporate Secretary AP II, Cin Asmoro, pada Jumat (19/7).
Sebagai respons terhadap situasi ini, AP II mengimbau calon penumpang untuk datang lebih awal ke bandara guna memastikan proses keberangkatan berjalan lancar. Koordinasi dengan maskapai sangat dianjurkan, dan AP II berjanji akan memberikan perkembangan terbaru secara berkala kepada penumpang.
Baca Juga: Unik, Kafe Dawn di Jepang yang Pekerjakan Penyandang Disabilitas Melalui Robot
CrowdStrike dan Microsoft telah mengidentifikasi penyebab utama dari gangguan ini dan sedang bekerja keras untuk mengembangkan solusi yang dapat mengembalikan sistem ke kondisi normal.
Pembaruan keamanan yang dilakukan sebelumnya bertujuan untuk meningkatkan perlindungan perangkat, namun sayangnya, malah menyebabkan masalah yang luas.
Baca Juga: Cara Mudah Atasi Lupa PIN ShopeePay, Simak Selengkapnya!
Kejadian ini menyoroti pentingnya uji coba dan validasi yang lebih ketat sebelum meluncurkan pembaruan sistem keamanan.
Microsoft dan CrowdStrike diharapkan untuk lebih berhati-hati di masa depan dan memastikan pembaruan tidak mengganggu operasional perangkat pengguna.
Baca Juga: Waspada Malware PixPirate, Ancam Kuras Rekening Pengguna Secara Tersembunyi di HP
Dengan gangguan ini, baik perusahaan maupun pengguna perlu waspada dan memastikan bahwa semua pembaruan sistem dilakukan dengan pertimbangan matang.
Pengalaman ini juga menjadi pelajaran bagi penyedia layanan teknologi untuk selalu siap menghadapi dan mengatasi masalah tak terduga yang dapat mempengaruhi jutaan pengguna di seluruh dunia.
Pihak terkait terus berupaya untuk memperbaiki masalah ini secepat mungkin, dan pengguna diimbau untuk tetap tenang serta mengikuti perkembangan terbaru yang diumumkan oleh Microsoft dan CrowdStrike.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Verge, Instagram @scaryjournal