Sabtu, 04 MEI 2024 • 18:45 WIB

Tiongkok Memulai Misi Penting untuk Mengumpulkan Sampel Dari Bagian Tersembunyi Bulan

Author

China mempersiapkan roket angkasa nya untuk misi ini

INDOZONE.ID - Dalam sebuah pencapaian monumental, Tiongkok telah meluncurkan misi Chang’e-6, menandai langkah besar dalam eksplorasi luar angkasa.

Misi tak berawak ini bertujuan untuk mengumpulkan sampel dari sisi jauh bulan, yang belum pernah dijelajahi sebelumnya, menjadikan Tiongkok sebagai negara pertama yang berani melakukan upaya ambisius ini.

Roket Long March-5, yang merupakan roket terbesar milik Tiongkok, meluncur dengan sukses pada pukul 17:27 waktu Beijing dari Pusat Peluncuran Luar Angkasa Wenchang di pulau Hainan.

Baca Juga: 5 Cara Jitu Mematikan Laptop yang Hang, Gak Pusing Lagi!

Wahana Chang’e-6, yang berbobot lebih dari 8 metrik ton, dijadwalkan untuk mendarat di Cekungan Kutub Selatan-Aitken, sebuah wilayah misterius di sisi jauh bulan yang selalu tersembunyi dari pandangan kita di Bumi.

Dilansir dari Reuters,Pierre-Yves Meslin, seorang peneliti Perancis yang terlibat dalam misi Chang’e-6, menyatakan kekagumannya terhadap kemajuan pesat program luar angkasa Tiongkok.

Kami masih terpesona dengan bagaimana Tiongkok dapat mengembangkan program ambisius dan sukses dalam waktu yang relatif singkat,” ujarnya.

Baca Juga: Gawat! Google Bakal Terapkan Bayaran bagi Orang yang Ingin Mencari Informasi, Apa Alasanya?

Misi ini bukanlah yang pertama bagi Tiongkok dalam eksplorasi bulan. Sejak Chang’e-4 yang berhasil mendarat pada tahun 2018, hingga Chang’e-5 yang mengambil sampel bulan pada tahun 2020, Tiongkok telah menunjukkan kemampuannya dalam misi luar angkasa.

Kini, Chang’e-6 berpotensi menambahkan pencapaian baru dengan mengambil sampel dari sisi bulan yang belum pernah dijelajahi.

Peluncuran Chang’e-6 disaksikan oleh ilmuwan dan pejabat dari berbagai negara, termasuk Perancis, Italia, Pakistan, dan Badan Antariksa Eropa. Namun, tidak ada organisasi AS yang terlibat, mengingat larangan kolaborasi antara Tiongkok dan NASA berdasarkan undang-undang AS.

Baca Juga: Susul Indonesia, Microsoft Lakukan Investasi Besar dalam Layanan Cloud dan AI di Malaysia

Neil Melville-Kenney, petugas teknis di ESA, mengungkapkan rasa misterius sisi jauh bulan.

Kita benar-benar tidak dapat melihatnya, kita belum pernah melihatnya selain dengan robot penjelajah atau sangat sedikitnya jumlah manusia yang pernah berada di sisi lain,” katanya.

Chang’e-6 membutuhkan waktu empat hingga lima hari untuk mencapai orbit bulan setelah terpisah dari roket. Pendaratan di bulan dijadwalkan pada awal Juni, di mana wahana ini akan menghabiskan waktu dua hari untuk menggali 2 kilogram sampel sebelum kembali ke Bumi.

Sampel yang dibawa kembali oleh Chang’e-5 telah membuka wawasan baru tentang bulan, termasuk aktivitas vulkanik dan penemuan mineral baru. Chang’e-6 diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang Cekungan Kutub Selatan-Aitken, yang diperkirakan berusia sekitar 4 miliar tahun.

Baca Juga: 5 HP Dua Jutaan Ram Terbaru dan Terbaik Mei 2024 Ram 8 Gb Kamera Jernih Spek Dewa

Selain itu, Chang’e-6 merupakan bagian dari proyek jangka panjang Tiongkok dan Rusia untuk membangun Stasiun Penelitian Bulan Internasional (ILRS), yang akan menjadi pos terdepan dalam eksplorasi luar angkasa.

James Carpenter dari ESA menyatakan, “Kami tahu bahwa bulan mungkin memiliki sumber daya yang berguna di masa depan, sehingga badan antariksa di seluruh dunia akan pergi ke bulan untuk memahami sumber daya tersebut.”

Wu Weiren, kepala perancang Proyek Eksplorasi Bulan Tiongkok, mengungkapkan bahwa “model dasar” ILRS diharapkan akan dibangun pada tahun 2035. Dengan misi Chang’e-6 ini, Tiongkok semakin mendekatkan diri pada realisasi ambisi luar angkasanya yang besar.

Writer: Ananda F.L


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Reuters