NetEase Rencanakan Lepas Studio Luar Negeri, Apa Dampaknya?

Logo perusahaan NetEase (photo/NetEase Games)

INDOZONE.ID - NetEase, yang terkenal dengan game seperti Marvel Rivals yang punya banyak pemain di Steam, ternyata lagi ada rencana mengejutkan. Ada laporan yang bilang kalau mereka mau jual sebagian besar studio luar negeri yang mereka beli.

Jadi, mereka lagi cari pembeli buat studio-studio non-China yang mereka punya. Kalau nggak ada yang beli dan pendanaannya dihentikan, bisa jadi banyak studio yang tutup.

Laporan itu menyebutkan dua orang yang tahu soal kondisi dalam NetEase, tapi mereka nggak mau disebutkan namanya. Mereka bilang kalau studio yang dijual nggak dapat pendanaan baru, ya bakal kesulitan bertahan.

Baca Juga: Hanya Dalam Waktu Singkat, Marvel Rivals dan Where Winds Meet Raup Puluhan Juta Pemain

NetEase nggak mau komentar banyak soal ini, cuma bilang kalau semua proyek dan studio lagi dievaluasi dan akan diputusin setelah proses itu.

NetEase memang punya beberapa studio besar, seperti Quantic Dream yang bikin Detroit: Become Human, dan juga Studio Nagoshi yang didirikan oleh Toshihiro Nagoshi, pencipta Yakuza.

Kalau laporan ini bener, pasti bakal bikin beberapa proyek terancam. Ada yang mungkin bisa bertahan, tapi ada juga yang bakal lebih kesulitan.

Baca Juga: Kenapa Game Horor Sekarang Gak Serem Lagi? Begini Alasan dan Solusinya!

Contoh, Rebel Wolves yang lagi garap Blood of the Dawnwalker dan bakal dipublikasi Bandai Namco mungkin nggak terlalu kena dampak besar karena kerja sama sama publisher gede.

Akan tetapi, studio kayak Grasshopper yang dibangun Suda51 dan Nagoshi Studios mungkin lebih terpengaruh, apalagi pasar mereka lebih kecil.

Sebenarnya, langkah NetEase untuk mundur dari investasi luar negeri udah kelihatan sejak mereka lepas tim Seattle beberapa waktu lalu. Sekarang sepertinya mereka bakal fokus ke studio-studio yang ada di China.

Banner Z Creators.