INDOZONE.ID - Panggilan tidak dikenal yang mengatasnamakan individu, organisasi, atau sistem otomatis, sering kali disebut telepon spam, semakin sering terjadi seiring berkembangnya teknologi komunikasi. Panggilan ini dapat berisiko menyebabkan penipuan dan pencurian data.
Menurut 'Truecaller Insights 2023', Indonesia termasuk dalam 10 besar negara yang paling sering menerima panggilan spam.
Kominfo melaporkan bahwa kebocoran data di Indonesia meningkat dalam beberapa tahun terakhir, yang menjadi salah satu pemicu maraknya panggilan spam.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali jenis-jenis telepon spam agar tidak salah tanggap.
Berikut ulasan lengkapnya.
Baca Juga: Tips Jitu Atasi Penipuan dan Spam di WhatsApp dengan Fitur Baru yang Kamu Harus Tau
Panggilan penipuan ini adalah yang paling sering terjadi dan berbahaya.
Pelaku berpura-pura menjadi pihak berwenang atau perwakilan perusahaan, untuk meminta informasi pribadi seperti nomor kartu kredit atau kode akses akun.
Mereka menggunakan teknik manipulasi untuk membuat korban panik atau tergiur.
Contohnya, pelaku yang mengaku sebagai pegawai bank dan mengatakan bahwa rekening korban dibekukan karena aktivitas mencurigakan.
Pelaku kemudian meminta nomor kartu ATM untuk "mengaktifkannya kembali" hingga memiliki akses untuk membobol akun rekening bank korban.
Robocall menggunakan sistem komputer untuk menyebarkan pesan suara tanpa interaksi langsung dengan manusia.
Pesan yang disampaikan biasanya berupa promosi, penawaran pinjaman, atau informasi palsu.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Truecaller Insights 2023