Kategori Berita
Media Network
Senin, 18 MARET 2024 • 20:22 WIB

Elon Musk Percaya AI Bakal Jauh Lebih Pintar daripada Manusia Tahun Mendatang, Bagaimana Dampaknya?

Ilustrasi AI dan manusia. (Freepik)

INDOZONE.ID - Elon Musk sangat percaya kalau AI akan lebih pintar daripada manusia pada tahun mendatang. Hal ini untuk menanggapi diskusi antara podcaster Joe Rogan dan Futuris Ray Kurzweil terkiat kapan AI akan mencapai tingkat kecerdasan manusia.

AI (Artificial Intelligence) nyatanya dapat menggantikan peran manusia dalam segala aspek kehidupan. Namun, kedua podcaster itu tak percaya mengenai AI yang akan menyamai kepintaran manusia dalam waktu dekat.

“Kami masih belum cukup untuk sampai disana, kami akan mencapainya, dan pada tahun 2029 kecerdasan buatan akan menyamai siapapun juga dans aya dianggap konservatif dan orang itu akan berpikir akan terjadi tahun depan atau tahun berikutnya,” ujar mereka berdua.
|
“AI bisa aja lebih pintar dari manusia pada tahun mendatang dan kemungkinan pada tahun 2029, AI akan lebih pintar dari gabungan seluruh manusia,” balas Elon Musk.

Baca Juga: Elon Musk Tarik Gugatan Kepada OpenAI Asal Mereka Ubah Nama Jadi ClosedAI

Kiri: Elon Musk. Tengah: Ilustrasi AI. Kanan: iPhone 15.

AGI (Artificial General Intelligence) telah menjadi kata kuci di kalangan pemimpin teknologi di seluruh dunia dengan munculnya sistem kecerdasan buatan seperti chatGPT dan Gemini. Namun, masih belum ada definisi yang disepakati mengenai perkara tersebut dan masih diterima bahwa ini tahap dimana model AI memperoleh keterampilan yang cukup untuk melakukan tugas apapun yang dilakukan oleh manusia dengan kemahiran yang sama juga atau lebih baik.

Diantara para pemimpin teknologi, terdapat perbedaan pendapat mengenai kapan dan bahkan apakah AGI akan menjadi kenyataan juga dan apakah hal ini akan memicu potensi kerugian atau manfaat bagi umat manusia.

Menurut kepala Ilmuwan Meta AI, Yann Lecun menjelaksan LLM saat ini mendukung chatbot AI masih belum berada pada jalur menuju AGI.

“Sungguh menakjubkan sekali bagaimana LLM dapat bekerja dan jika melatihnya dalam skala besar, namun jumlahnya tentu sangat terbatas, saat ini melihat bahwa sistem tersebut behalusinasi, mereka tidak memahami dunia nyata, mereka sangat membutuhkan data dalam skala besar untuk mencapai tingkat kecerdasan tidak terlalu bagus, dan mereka tidak bisa memiliki nalar, mereka sangat tidak merencanakan apapun selain hal yang telah mereka latih, jadi ini tentu bukan menuju apa yang orang itu sebut dengan AGI, tapi mereka bukan jalan menuju kecerdasan tingkat manusia,” ungkapnya.

Baca Juga: Xi Jinping Respon Kesuksesan Chip Otak Elon Musk dan China Siap Bersaing Ciptakan Versi BCI

“Hal itu hampir tidak masalah karena sudah jelas bahwa sistem ini akan sangat mumpuni, jadi hampir tidak masalah apakah akan dapat terkonek dengan AGI atau tidak, dan akan memiliki sistem yang mampu memberi amnfaat pada skala yang belum pernah diliat sebelumnya, dan berpotensi sebabkan kerugian nyata, bisakah memiliki sistem AI yang sebabkan disinformasi dalam skala besar,” kata CEO Google, Sundar Pichai.

“Saya pikir AGI akan menjadi teknologi paling kuat yang pernah ditemukan manusia, jika memikirkan tentang dampak dari kecerdasan dan kesetaraan kecerdasan, maka dampaknya akan menurun, kualitasnya meningkat pesat dan apa yang dilakukan warga dengan hal tersebut."

"Itu dunia berbeda dan ini dunia yang telah lama dijanjikan oleh fiksi ilmiah dan saya pikir kita melihat seperti apa dunia itu nantinya dengan AGI,” ucap CEO openAI, Sam Altman.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Livemint.com

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Elon Musk Percaya AI Bakal Jauh Lebih Pintar daripada Manusia Tahun Mendatang, Bagaimana Dampaknya?

Link berhasil disalin!