Kategori Berita
Media Network
Selasa, 03 OKTOBER 2023 • 10:35 WIB

Teknologi Blockchain Hal Baru di Perekonomian Indonesia, Apa Dampaknya?

Ilustrasi presentasi tentang teknologi blockchain. (Handout)

INDOZONE.ID - Model perbankan konvensional masih diminati walau tidak cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan populasi yang begitu besar. Blockchain disebut-sebut sebagai hal baru dalam perekonomian saat ini.

Teknologi blockchain, yang merupakan dasar dari aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum, telah menarik perhatian institusi keuangan global dan pemerintah. Janji transparansi, keamanan, dan manajemen terdesentralisasi sangat relevan untuk Asia Tenggara, sebuah kawasan dengan ekonomi yang beragam, infrastruktur keuangan yang berbeda, dan populasi besar tanpa akses perbankan.

Asia Tenggara merupakan rumah bagi lebih dari 570 juta orang, di mana sekitar 70% dari mereka tidak memiliki akses ke layanan keuangan. Kawasan Asia Tenggara memiliki pertumbuhan ekonomi yang cepat dan transformasi digital, menyajikan kesempatan unik untuk integrasi solusi blockchain.

Pertumbuhan ekonomi luar biasa wilayah ini ditunjukkan oleh data tahun 2022, PDB total wilayah ASEAN yang terdiri dari 10 negara Asia Tenggara, mencapai sekitar 3,66 triliun dolar AS, meningkat secara signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan kinerja ekonomi yang kuat di wilayah ini, dengan PDB yang terus meningkat selama beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Apa Itu Blockchain Istilah Teknologi yang Populer Belakangan Ini?

Co-CEO D3 Labs Chung Ying Lai dna koleganya. (Handout)

Selain itu, pada 2021 Asia Tenggara muncul sebagai pasar yang sedang berkembang dengan lebih dari 400 juta pengguna internet dan ekonomi digital yang berkembang pesat. Tingkat penetrasi internet yang tinggi, melebihi 70 persen di semua negara kecuali Laos, Myanmar dan Timor-Leste, menandakan kesiapan wilayan Asia Tenggara untuk transformasi digital.

Konvergensi pertumbuhan ekonomi dan konektivitas digital ini memberikan basis yang subur bagi solusi inovatif seperti blockchain untuk meningkatkan sektor keuangan, membawa efisiensi, transparansi, dan keamanan yang lebih besar bagi bisnis dan konsumen.

Co-CEO D3 Labs Chung Ying Lai begitu ambisius memperkenalkan jaringan perbankan berbasis blockchain di kawasan ASEAN. Menurut dia, keamanan, transparansi, dan interkoneksi membentuk masa depan perbankan.

"Rencana kami menguraikan sebuah rencana untuk merevolusi sektor perbankan ASEAN, mengintegrasikan blockchain di pusatnya," kata Ying dalam keterangannya.

Baca Juga: Diklaim Cocok Untuk Pelaku di Dunia Blockchain, ini Ponsel Terbaru Solana Saga

Dia juga percaya bahwa ini tidak hanya akan menyediakan keamanan dan efisiensi yang meningkat. Tetapi juga mendorong inklusi keuangan yang lebih besar di seluruh kawasan.

Selama presentasinya, Ying juga menjelajahi evolusi perbankan. Dari sistem berbasis kertas, hingga potensi saat ini dari sistem buku besar blockchain. Dengan menekankan sifat transformatif dari blockchain untuk berbagai segmen seperti pembayaran lintas batas, jalur pembiayaan, serta manajemen aset.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Teknologi Blockchain Hal Baru di Perekonomian Indonesia, Apa Dampaknya?

Link berhasil disalin!