Minggu, 10 NOVEMBER 2024 • 14:51 WIB

5 Rekomendasi Permainan untuk Mengasah Kemampuan Otak Kamu! Sudah Mencoba?

Author

ilustrasi bermain catur (Shutterstock)

INDOZONE.ID - Game merupakan bagian dari lifestyle kehidupan modern yang menghibur serta menarik perhatian kalangan masyarakat, terutama anak-anak.

Kini, game bukan sekadar hiburan tetapi mereka kian berkembang menjadi media yang berguna untuk mendidik serta menantang kemampuan para pemain.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Game Untuk Mengasah Otak Anak, Bermain Sambil Belajar

Seperti contoh, game yang menggabungkan teknik strategis, teka-teki atau pemecahan masalah dapat meningkatkan kemampuan daya ingat, konsentrasi serta berpikiran kritis saat pengambilan keputusan.

Terdapat juga beberapa jenis game yang mampu mendorong kemampuan kreativitas, pemecahan masalah secara logis serta bekerja sama dalam tim.

Game bukan hanya sekadar aktivitas untuk mengisi waktu luang, tetapi juga menjadi sarana untuk meningkatkan kemampuan otak. Namun, seperti halnya aktivitas lain, manfaat yang diperoleh dari bermain game bergantung pada jenis permainan yang dimainkan.

Lantas, apa saja permainan yang dapat mengasah kemampuan otak? Berikut Indozone memberikan lima rekomendasi permainan yang mampu meningkatkan kemampuan otak para pemain.

Sudoku

Sudoku adalah permainan penempatan angka yang membutuhkan memori cepat. Untuk menyelesaikan teka-teki Sudoku, pemain harus menyimak dan menyusun strategi agar tidak menempatkan angka yang salah.

Misalnya, jika pemain meletakkan angka 6 di kotak ini, kotak berikutnya pasti mengandung angka 8, dan kotak berikutnya pasti mengandung angka 4, dan seterusnya. Menyusun strategi ini meningkatkan konsentrasi dan ingatan jangka pendek.

Untuk bermain sudoku dapat bermain secara daring, melalui aplikasi ataupun situs, dan dapat dikerjakan melalui koran atau buku khusus permainan sudoku.

Crosswords atau Teka Teki Silang

Crosswords atau teka-teki silang, merupakan jenis permainan kata yang umum ditemukan di dalam koran.

Teka-teki silang terdiri dari diagram, yang biasanya berbentuk persegi panjang, yang dibagi menjadi kotak kosong (ditunjukkan dalam warna putih) dan kotak yang dibatalkan (ditunjukkan dalam warna hitam).

Diagram ini memiliki dua daftar petunjuk bernomor, satu untuk kata-kata horizontal dan yang lainnya untuk kata-kata vertikal, yang masing-masing memiliki abjad yang identik pada diagram.

Huruf alfabet tertentu harus dimasukkan ke dalam setiap kotak kosong pada diagram untuk membentuk kata-kata yang sesuai dengan definisi atau petunjuk bernomor.

Nama teka-teki tersebut berasal dari kata-kata yang saling bersilangan, atau saling terkait.

Wordle

Permainan kata ini dapat diakses melalui laman resmi media New York Times. Game yang terkenal sejak tahun 2022 ini mempunyai jutaan pemain.

Cara mengerjakannya sangat sederhana: pemain akan diberi kesempatan sebanyak enam kali untuk menebak kata yang terdiri dari lima huruf.

Rubik’s Cube

Rubik’s Cube atau rubik berbentuk kubus merupakan permainan teka-teki terkenal dan terlaris di dunia. Permainan ini mempunyai lebih dari 43 kuintiliun gerakan yang dapat dilakukan.

Baca Juga: 4 Game yang Mengasah Otak Nih, Biar Kamu Tambah Pinter!

Permainan yang ditemukan sejak tahun 1974 ini bertujuan untuk membuat warna enam sisi dari rubik tersebut sama. Walaupun terlihat mudah, untuk mencapai objektif permainan ini sangatlah sulit.

Catur

Permainan ini menginspirasi seri Netflix berjudul “The Queen’s Gambit”. Catur merupakan permainan papan (board game) yang dimainkan oleh dua pemain. Tujuan dari permainan catur adalah untuk menggerakan pion-pion yang ada di atas papan untuk mengalahkan raja lawan.

Dengan bermain catur, dapat meningkatkan kemampuan kognitif otak serta berpikir strategis sebelum menggerakkan pion. Di tahun 2019, para ilmuwan menemukan fakta bahwa catur dapat membantu melindungi orang lansia dari penyakit demensia.

Penulis: Gadis Kinamulan Esthiningtyas

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Healthline.com, Verywellmind.com