Kamis, 23 MEI 2024 • 06:45 WIB

Perilisan Assassin's Creed Shadows yang Menuai Banyak Kritikan, Apa Penyebabnya?

Author

Perilisan game terbaru dari seri Assassin's Creed, yaitu Assassin's Creed Shadows, telah memicu berbagai reaksi dari komunitas gamer.

INDOZONE.ID - Perilisan game terbaru dari seri Assassin's Creed, yaitu Assassin's Creed Shadows, telah memicu berbagai reaksi dari komunitas gamer.

Ubisoft, sebagai pengembang game ini, merilis trailer perdana dunia untuk Assassin's Creed Shadows pada tanggal 15 Mei, dan mengumumkan tanggal rilisnya pada 15 November.

Meskipun game ini sangat dinantikan karena setting-nya di Jepang feodal, banyak kritik yang muncul terkait berbagai aspek dari game ini.

Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai kritik-kritik yang diterima Assassin's Creed Shadows serta respons dari Ubisoft terhadap kritik tersebut.

Baca Juga: Garena Undawn Hadirkan Patch Update Baru, Ajak Pemain Taklukan Kegelapan di Stygian City

Setting Feodal Jepang dan Dua Karakter Utama

Game Assassin's Creed Shadows (foto: ss/youtube/ Ubisoft)

Assassin's Creed Shadows membawa pemain ke era Jepang feodal, sebuah setting yang telah lama diinginkan oleh banyak penggemar. Trailer perdana yang dirilis oleh Ubisoft menampilkan dua karakter utama yang dapat dimainkan: Yasuke dan Naoe.

Yasuke adalah seorang pria kulit hitam yang didasarkan pada tokoh sejarah nyata, seorang samurai Afrika yang datang ke Jepang pada abad ke-16.

Naoe, di sisi lain, adalah seorang shinobi (ninja) wanita yang bergerak dalam bayang-bayang untuk menyerang musuh dari kejauhan.

Baca Juga: Team Liquid Resmi Akuisisi AURA & ECHO: Langkah Strategis di Kancah Esports Global

Kritik Terhadap Pemilihan Karakter Yasuke

Yasuke dan Oda Nobunaga. (Wikipedia, Assassin's Creed: Shadow)

Pemilihan Yasuke sebagai salah satu karakter utama memicu banyak kontroversi. Beberapa penggemar merasa bahwa memasukkan karakter kulit hitam dalam setting Jepang feodal adalah bentuk ketidakhormatan terhadap sejarah dan budaya Jepang.

Kritikan ini muncul meskipun Yasuke adalah tokoh sejarah yang benar-benar ada dan telah berperan signifikan dalam sejarah Jepang.

Di media sosial, kritik ini sering kali diwarnai dengan tudingan bahwa Ubisoft "terlalu woke" atau terlalu berusaha untuk memenuhi agenda keberagaman.

Namun, argumen ini diimbangi oleh banyak penggemar yang mengapresiasi langkah Ubisoft untuk menghadirkan karakter yang lebih beragam dan inklusif dalam game mereka.

Yasuke dianggap sebagai simbol penting dari keberagaman dalam sejarah yang sering kali diabaikan.

Naoe: Representasi Shinobi Wanita

Game Assassin's Creed Shadows (foto: ss/youtube/ Ubisoft)

Naoe, karakter wanita yang merupakan seorang shinobi, juga mendapatkan sorotan. Meskipun tidak sebanyak Yasuke, pemilihan karakter wanita sebagai salah satu protagonis utama diapresiasi oleh sebagian besar komunitas gamer.

Namun, ada beberapa kritik minor yang menyebut bahwa Naoe terlalu mirip dengan karakter-karakter shinobi dari game lain, dan tidak memberikan inovasi yang berarti dalam segi gameplay.

Baca Juga: Eks Pendiri Rockstar, Dan Houser Bakal Rilis Game Open World Buatan Studionya Sendiri

Kritik Terhadap Trailer dan Gameplay

Sosok Yasuke dalam game 'Assassins Creed: Shadows'. (Istimewa)

Salah satu kritik utama terhadap Assassin's Creed Shadows adalah trailer perdananya yang hanya menampilkan CGI tanpa cuplikan gameplay.

Banyak penggemar merasa kecewa karena tidak bisa melihat bagaimana gameplay sebenarnya akan berjalan.

Ini membuat beberapa gamer ragu untuk melakukan pre-order, seperti yang diungkapkan oleh seorang pengguna Reddit yang menyatakan bahwa ia hanya akan membeli game ini jika mendapatkan ulasan positif di Metacritic.

Komunitas gamer membandingkan trailer ini dengan game-game samurai lainnya yang dirilis dalam beberapa tahun terakhir, seperti Ghost of Tsushima dan Rise of the Ronin.

Banyak yang merasa bahwa Assassin's Creed Shadows tidak menawarkan sesuatu yang baru atau inovatif dalam genre tersebut.

Baca Juga: Microsoft Pamerkan Asisten AI Copilot yang Bisa Membimbing Gamer Bermain Minecraft

Tanggapan Ubisoft

Ubisoft logo. (Dok. Ubisoft)

Menanggapi kritik ini, Ubisoft mengumumkan bahwa cuplikan gameplay pertama akan tersedia dalam bulan mendatang.

Hal ini diharapkan dapat meredakan kekhawatiran penggemar yang ingin melihat lebih jauh tentang mekanisme permainan dan kualitas visual dari game ini.

Reaksi Komunitas dan Dampaknya

Reaksi terhadap Assassin's Creed Shadows mencerminkan pergeseran dalam cara pandang pemain terhadap representasi dan otentisitas dalam game.

Meskipun ada banyak yang mendukung langkah Ubisoft untuk mengangkat karakter yang lebih beragam, kritik yang muncul menunjukkan masih adanya resistensi terhadap perubahan semacam ini dalam media populer.

Bagi sebagian orang, kehadiran karakter seperti Naoe dan Yasuke adalah langkah maju yang penting dalam menghadirkan cerita yang lebih inklusif dan beragam.

Namun, bagi yang lain, ini menjadi isu yang memicu perdebatan panjang tentang representasi dan otentisitas budaya dalam video game.

 


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Game Rant