Dreamsettler, Sekuel Hypnospace Outlaw Resmi Dibatalkan, Sang Kreator: "Mungkin Aku Sudah Burnout dari Awal"
Dreamsettler, Sekuel Hypnospace Outlaw Resmi Dibatalkan(Sumber:X/Eurogamer)
INDOZONE.ID - Kabar mengejutkan datang dari dunia game indie.
Jay Tholen, kreator dari game kultus Hypnospace Outlaw, secara resmi mengumumkan bahwa proyek sekuel bertajuk Dreamsettler dibatalkan.
Lewat video berjudul “Dreamsettler is canceled” di kanal YouTube-nya, Tholen menyampaikan langsung kabar ini dengan nada emosional dan jujur.
Baca juga: GRIME II Siap Rilis di 2025: Sekuel Action-RPG Surreal yang Lebih Gelap dan Ambisius
Bukan Candaan, Dreamsettler Benar-Benar Dibatalkan
“Saya tahu ini mengecewakan.
Tapi ini bukan candaan, dan saya benar-benar minta maaf,” ucap Tholen dengan berat hati di awal video berdurasi 10 menit tersebut.
Ia menjelaskan bahwa pembatalan ini adalah hasil dari keputusan bersama antara dirinya dan pihak penerbit, No More Robots.
Meskipun penerbit tidak menarik dukungan secara sepihak, Tholen mengakui bahwa sudah waktunya untuk menghentikan proyek ini.
“Kami sudah mencoba, mereka juga sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi kami harus realistis,” katanya.
Permasalahan Perencanaan dan Tekanan Deadline
Tholen menjelaskan bahwa salah satu alasan utama kegagalan proyek ini adalah karena proses pengembangannya dilakukan dengan metode yang belum pernah cocok untuk dirinya: berdasarkan dokumen desain dan jadwal ketat.
Ia juga menyebut bahwa timnya mengalami scope creep—yakni proyek yang berkembang terlalu besar dan kompleks dari rencana awal.
Salah satu fitur favoritnya, Oomph, sebuah software sequencer musik palsu dalam game, menjadi terlalu rumit untuk diwujudkan dengan sumber daya yang ada.
Patreon Gagal Jadi Penyelamat, Tapi Konten Akan Dibagikan
Jay Tholen sempat membuka akun Patreon sebagai usaha terakhir untuk menyelamatkan Dreamsettler, namun hal itu tidak cukup.
Meski begitu, dia tetap berencana membagikan sebagian konten dari game tersebut kepada publik.
Dia juga berharap bisa merilis musik dari game ini, termasuk lagu-lagu baru dari The Chowder Man, yang justru merekam lebih banyak lagu di Dreamsettler dibanding Hypnospace Outlaw.
Imbas Pembatalan: Anggota Tim Kehilangan Pekerjaan
Dampak dari keputusan ini tidak kecil.
Beberapa anggota tim pengembangan terpaksa harus dilepas.
Tholen dengan tulus meminta studio game lain untuk memberikan peluang kerja kepada mereka.
Rencana ke Depan: Fokus ke Slayer X dan Proyek untuk Anak
Meski Dreamsettler dibatalkan, Tholen menegaskan bahwa ia masih akan melanjutkan proyek Slayer X, spin-off dari semesta Hypnospace, dengan update baru yang dijadwalkan rilis awal tahun depan.
Selain itu, ia tertarik untuk membuat konten anak-anak, bukan demi pasar, tetapi karena ia ingin menciptakan sesuatu untuk anaknya sendiri.
Pembatalan Dreamsettler menjadi pukulan telak bagi komunitas penggemar Hypnospace Outlaw.
Namun, transparansi dan kejujuran Jay Tholen menunjukkan betapa personal dan emosional proses pengembangan game bisa menjadi.
Meski gagal melanjutkan proyek ini, masih ada harapan dari karya-karya selanjutnya dan mungkin, pelajaran berharga dari proses yang telah dilalui.
Baca juga: 'Halo Infinite' Akan Dapat Sekuel? 2026 Bisa Jadi Momen Bersejarah!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Eurogamer.net