INDOZONE.ID - Shuhei Yoshida, yang dulu jadi petinggi PlayStation, baru aja ngasih penjelasan soal dibalik tutupnya Sony Japan Studio.
Ternyata penyebab utamanya adalah hilangnya pasar untuk game AA - game yang budgetnya lebih gede dari indie tapi masih di bawah AAA.
Baca Juga: Loot Box Kembali Lagi di Overwatch 2, Direktur Game Ungkap Alasannya
Dalam obrolan di podcast Sacred Symbols, Yoshida cerita soal pengalamannya kerja bareng studio-studio Jepang. Dia mengaku ada beberapa penyesalan selama karirnya.
"Orang-orang sering muji saya, tapi ada dua hal yang bikin saya merasa gagal: nggak bisa bikin game live service yang sukses, dan nggak bisa bikin game-game Jepang yang super hits," ujarnya, mengutip Gamingbolt, (19/2/25).
"Kecuali Gran Turismo, kita punya banyak produk bagus tapi jarang yang sukses di level AAA. Ini jadi masalah besar karena game-game gede makin gede, indie mengisi celah yang ada, dan pasar double-A kayak menghilang gitu aja."
Baca Juga: Top 5 Hero Jungler di Honor of Kings yang Sering Jadi Top Pick dan Ban di Season 8
Japan Studio sangat terkenal sama game-game AA mereka. Seperti, Gravity Rush, Knack, Soul Sacrifice, bahkan klasik legendaris kayak Ico dan Ape Escape. Sayangnya, pasar buat game-game semacam ini makin susah.
"Kebanyakan IP Japan Studio itu masuk kategori double-A, dan pasarnya makin sulit," jelas Yoshida.
"Contohnya aja setelah Gravity Rush 2, direkturnya Keiichiro Toyama coba ngajuin konsep baru yang sebenarnya menarik banget, tapi tetap aja nggak disetujui."
Sony lebih fokus ke game-game AAA yang bisa jadi blockbuster besar saat itu, semantara Japan Studio lebih ke berskala kecil.
Yoshida ingat bangat dimana ide-ide Keiichiro Toyama yang kreatif seperti Gravity Rush 2 akhirnya nggak bisa jalan karena nggak sesuai sama arah perusahaan.
"Di kepala saya, produknya bagus tapi nggak bakal didukung perusahaan yang lagi ngejar triple-A. Akhirnya setelah Japan Studio tutup dan dia mandiri, dia bisa bikin Slitterhead."
Japan Studio resmi tutup tahun 2021, dan sekarang cuma Team Asobi yang tersisa – yang masih konsisten bikin game Astro Bot yang keren-keren.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Gamingbolt.com