Monster Hunter Wilds Rilis 28 Februari 2025, Hadirkan Fitur Crossplay Sejak Hari Pertama

Monster Hunter Wilds Beta

INDOZONE.ID - Dalam hitungan hari, para penggemar Monster Hunter akan segera memulai petualangan baru dengan perilisan Monster Hunter Wilds pada 28 Februari 2025.

Game ini akan tersedia untuk PlayStation 5, Xbox Series, dan PC secara bersamaan.

Saat ini, para pemain tengah menikmati fase kedua dari Open Beta, yang diperpanjang akibat gangguan pada PlayStation Network.

Keunikan dari Monster Hunter Wilds adalah ini menjadi seri Monster Hunter pertama yang langsung tersedia di PC pada hari peluncuran, tanpa jeda waktu seperti pada Monster Hunter: World yang sebelumnya dirilis di konsol, sebelum akhirnya hadir di PC beberapa bulan kemudian.

Selain itu, fitur crossplay telah dikonfirmasi akan langsung aktif pada hari pertama peluncuran, memungkinkan pemain dari berbagai platform untuk berburu bersama tanpa batasan.

Baca Juga: Splitgate 2 Open Alpha Dimulai Bulan Ini, Hadir dengan Mode 24 Pemain hingga Peta Baru

Pengalaman Monster Hunter di Konsol Handheld Jadi Kunci Keberhasilan Crossplay

Keputusan Capcom untuk menghadirkan crossplay bukanlah langkah yang tiba-tiba. Sebaliknya, tim pengembang telah memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam membangun infrastruktur online, terutama sejak era Monster Hunter di perangkat genggam seperti PlayStation Portable (PSP) dan Nintendo 3DS.

Dalam wawancara dengan GamesRadar, produser Monster Hunter Wilds, Ryozo Tsujimoto, mengungkapkan bagaimana pengalaman tim dalam mengembangkan sistem online sejak era PlayStation 2 telah membantu mereka mengatasi berbagai tantangan di masa mendatang.

Pada awalnya, bermain Monster Hunter secara online di PS2 cukup sulit karena pemain harus memiliki akses internet yang stabil serta adaptor jaringan tambahan.

Namun, beralihnya seri ini ke perangkat handheld membantu Capcom membangun fondasi yang lebih kuat untuk pengalaman multiplayer yang lebih lancar.

Baca Juga: 'Glover' Siap Rilis' di Berbagai Konsol pada 27 Februari 2025

Menurut Tsujimoto, pengembangan di konsol handheld memungkinkan tim untuk mengatasi keterbatasan infrastruktur online yang masih minim di masa lalu.