Jumat, 02 MEI 2025 • 13:08 WIB

Deepfake Makin Canggih, Privasi pun Jadi Tak Berarti

Author

Deepfake.

INDOZONE.ID - Deepfake adalah teknologi yang memanfaatkan kecerdasan buatan untuk membuat konten palsu seperti video atau audio yang sangat mirip dengan aslinya.

Meskipun awalnya digunakan untuk hiburan, teknologi ini telah berkembang pesat. Bahkan, Deepfake mulai menimbulkan berbagai potensi bahaya, terutama terkait dengan keamanan data dan privasi pribadi.

Baca Juga: Samsung Uji Fitur AI di One UI 8: Bisa Ringkas Video Langsung dari Browser, Nggak Perlu Nonton Penuh!

Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana deepfake dapat mengancam berbagai sektor, dari individu hingga dunia bisnis.

Ancaman terhadap Individu dan Reputasi

Baca Juga: Teror Deepfake: Teknologi Keren AI Pemalsu Wajah yang Bikin Ngeri, Waspada Hoax!

Awalnya, deepfake lebih sering digunakan untuk membuat video lucu atau meniru selebritas.

Namun, saat ini, teknologi ini telah digunakan untuk tujuan yang lebih berbahaya, seperti merusak reputasi seseorang.

Ilustrasi deepfake.

Dengan Deepfake, wajah dan suara seseorang bisa dipalsukan dan dipertontonkan dalam video atau rekaman yang seolah-olah asli.

Ini bisa digunakan untuk menyebarkan disinformasi, menipu, atau bahkan melakukan pemerasan terhadap individu yang menjadi target. Selain itu, Deepfake juga dapat digunakan untuk mencuri identitas.

Baca Juga: Polda Jatim Ciduk Sindikat Tipu-Tipu Pembelian Motor Pakai Deepfake AI Catut Gubernur

Misalnya, jika seseorang menggunakan foto atau rekaman suara yang tersebar di internet, pelaku bisa membuat video palsu yang merusak citra dan reputasi orang tersebut.

Ini adalah ancaman serius yang semakin berkembang seiring semakin mudahnya akses terhadap alat pembuat Deepfake.

Baca Juga: Cara Cobain Galaxy AI di HP Selain Samsung, Ini Fitur-Fiturnya!

Dampak pada Dunia Bisnis dan Keamanan Siber

Tidak hanya individu, dunia bisnis juga mulai terdampak oleh bahaya Deepfake. Salah satu ancaman terbesar adalah pemalsuan rekaman suara atau video yang digunakan untuk menyampaikan instruksi palsu.

Misalnya, seorang pegawai perusahan bisa “dipalsukan” untuk memberikan perintah transfer dana atau mengubah data penting.

Baca Juga: Polda Jatim Ciduk Sindikat Tipu-Tipu Pembelian Motor Pakai Deepfake AI Catut Gubernur

Karena video atau suara yang dihasilkan sangat mirip dengan aslinya, banyak orang terkena jebakan ini.

Pelaku juga bisa menggunakan teknologi ini untuk melakukan rekayasa sosial, memanipulasi korban agar memberikan informasi sensitif atau mengakses sistem internal perusahaan.

Baca Juga: Funtouch OS 15 Resmi Hadir dengan Membawa Teknologi AI dan Pengalaman Super Smooth

Dalam situasi ini, teknologi Deepfake berpotensi merusak sistem keamanan hingga menyebabkan kerugian yang besar.

Langkah Preventif untuk Melindungi Privasi

Di tengah ancaman yang semakin berkembang, penting untuk menjaga privasi dan data pribadi dengan lebih hati-hati.

Salah satu cara untuk melindungi diri adalah dengan mengatur privasi di media sosial (medsos) dan tidak sembarangan membagikan foto atau informasi yang bersifat pribadi.

Baca Juga: Teror Deepfake: Teknologi Keren AI Pemalsu Wajah yang Bikin Ngeri, Waspada Hoax!

Selain itu, edukasi tentang deepfake sangat penting agar masyarakat bisa lebih waspada terhadap konten yang tampak mencurigakan.

Dalam dunia digital yang semakin kompleks ini, perlu kehati-hatian ekstra dalam mengelola informasi pribadi.

Baca Juga: UEA Jadi Negara Pertama di Dunia Gunakan AI untuk Membuat Undang-undang

Mengingat teknologi Deepfake terus berkembang, lebih baik untuk selalu memverifikasi kebenaran informasi sebelum mempercayainya, agar privasi dan data pribadi tetap aman dari penyalahgunaan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Sis.binus.ac.id