Bocoran Performa Kirin 9100: Prosesor Kirin Terbaru Diprediksi Mengungguli Snapdragon Flagship Berusia 2 Tahun
INDOZONE - Prosesor Kirin dari Huawei telah menjadi salah satu elemen utama dalam perangkat flagship mereka, terutama pada seri Mate dan P.
Setelah beberapa tahun mengalami kesulitan akibat larangan perdagangan AS, Huawei kini dikabarkan siap meluncurkan SoC (System on Chip) Kirin generasi berikutnya yang disebut Kirin 9100.
Berdasarkan bocoran terbaru, Kirin 9100 diharapkan membawa peningkatan performa besar yang dapat menyaingi bahkan mengalahkan Snapdragon 8 Gen 2, salah satu prosesor andalan Qualcomm yang berumur dua tahun.
Artikel ini akan membahas bocoran performa Kirin 9100 serta apa yang bisa diharapkan dari SoC terbaru Huawei ini.
Kembali ke Persaingan Flagship
Setelah menghadapi tantangan besar akibat sanksi perdagangan dari AS, Huawei terus berupaya untuk tetap kompetitif di pasar smartphone global.
Salah satu langkah signifikan mereka adalah pengembangan SoC Kirin yang diharapkan mampu mengembalikan kejayaan perusahaan ini di pasar smartphone flagship.
Kirin 9100, yang kabarnya akan diluncurkan bersamaan dengan seri Mate 70, diklaim sebagai prosesor yang membawa peningkatan performa yang jauh lebih baik dibandingkan pendahulunya, Kirin 9010.
Menurut bocoran yang beredar, Kirin 9100 dapat membawa peningkatan performa yang cukup signifikan dibandingkan dengan Kirin 9010.
Bahkan, prosesor ini dikatakan dapat melampaui Snapdragon 8 Gen 2 dalam hal performa keseluruhan.
Ini adalah kabar besar bagi Huawei, mengingat Kirin 9010 sebelumnya kesulitan bersaing dengan chipset Qualcomm di pasar high-end.
Dengan performa yang lebih baik, Kirin 9100 diharapkan dapat meningkatkan pengalaman pengguna secara signifikan, meskipun spesifikasi teknisnya mungkin tidak sepenuhnya sesuai dengan Snapdragon 8 Gen 3.
Baca Juga: Huawei P50 & P50 Pro Diumumkan dengan Kirin 9000 dan Snapdragon 888, Tapi Masih 4G
Teknologi Produksi 5nm dari SMIC
Salah satu faktor penting yang mendukung peningkatan performa Kirin 9100 adalah penggunaan teknologi proses 5nm dari SMIC (Semiconductor Manufacturing International Corporation).
Proses ini diklaim dapat memberikan efisiensi daya yang lebih baik serta peningkatan performa yang signifikan.
Meskipun kebanyakan produsen chip menggunakan teknologi EUV (Extreme Ultraviolet) untuk memproduksi chip 5nm, SMIC berhasil mencapai hasil yang sama dengan menggunakan teknologi DUV (Deep Ultraviolet) yang lebih konvensional.
Namun, metode ini memiliki tantangan tersendiri, terutama dalam hal biaya produksi yang tinggi dan hasil produksi yang relatif rendah.
Terlepas dari tantangan tersebut, keberhasilan SMIC dalam memproduksi chip 5nm dengan DUV merupakan pencapaian besar bagi Huawei.
Ini memungkinkan mereka untuk tetap kompetitif di tengah persaingan global yang semakin ketat.
Selain itu, penggunaan proses 5nm diharapkan dapat memberikan efisiensi energi yang lebih baik, yang sangat penting dalam era smartphone modern yang menuntut daya tahan baterai yang lebih lama.
Peningkatan Performa yang Diharapkan
Berdasarkan bocoran, Kirin 9100 diprediksi akan membawa peningkatan signifikan dalam hal performa dan efisiensi daya.
Dibandingkan dengan Kirin 9010, yang kesulitan bersaing dengan prosesor kelas menengah seperti Snapdragon 7+ Gen 2, Kirin 9100 diharapkan mampu bersaing dengan Snapdragon 8 Gen 2 bahkan Snapdragon 8 Gen 3 dalam hal kelancaran antarmuka dan penggunaan sehari-hari.
Menurut laporan dari Wccftech, Kirin 9100 kemungkinan besar akan mengungguli Snapdragon 8 Gen 2 dalam hal performa keseluruhan.
Bocoran ini juga menunjukkan bahwa kelancaran antarmuka pengguna yang ditawarkan oleh Kirin 9100 bisa sebanding dengan Snapdragon 8 Gen 3, berkat optimisasi perangkat lunak yang dilakukan oleh Huawei.
Kehadiran HarmonyOS NEXT, sistem operasi terbaru Huawei, juga diharapkan akan berkontribusi signifikan terhadap performa Kirin 9100.
HarmonyOS NEXT: Optimisasi Perangkat Lunak yang Lebih Baik
Salah satu aspek yang membedakan Kirin 9100 dari pesaingnya adalah penggunaan HarmonyOS NEXT, sistem operasi terbaru dari Huawei.
Sejak Huawei beralih dari sistem operasi Android akibat larangan perdagangan AS, mereka terus mengembangkan HarmonyOS sebagai alternatif yang layak.
HarmonyOS NEXT dikabarkan akan membawa optimisasi perangkat lunak yang lebih baik, termasuk penggunaan memori yang tiga kali lebih efisien dibandingkan Android serta manajemen sumber daya yang lebih ketat.
Keuntungan dari HarmonyOS NEXT tidak hanya terbatas pada perangkat terbaru.
Sistem operasi ini juga dapat diinstal pada perangkat Huawei generasi sebelumnya yang menggunakan prosesor Kirin.
Dengan demikian, Huawei dapat menawarkan peningkatan performa yang signifikan kepada pengguna perangkat lama, memberikan umur panjang pada perangkat yang sudah ada.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Notebookcheck.net, Trendforce.com