INDOZONE - Pada ajang Olimpiade Paris tahun ini, Samsung menjadi salah satu mitra resmi yang berperan penting dalam mendukung para atlet dengan memberikan smartphone edisi khusus, Galaxy Z Flip6 Olympic Edition.
Namun, ada satu negara yang tidak menerima hadiah ini, yaitu Korea Utara.
Keputusan ini didasarkan pada Resolusi Dewan Keamanan PBB 2397 yang disahkan pada tahun 2017.
Resolusi tersebut melarang penyediaan, penjualan, atau transfer barang-barang tertentu, termasuk perangkat elektronik canggih, ke Korea Utara.
Keputusan ini menimbulkan berbagai reaksi dan menyoroti ketegangan yang masih ada di antara negara-negara terkait.
BACA JUGA: Samsung akan Perkenalkan Galaxy Z Fold 6, Z Flip 6, dan Galaxy Ring di Acara Unpacked Paris
Resolusi Dewan Keamanan PBB 2397 dan Dampaknya
Resolusi Dewan Keamanan PBB 2397 merupakan langkah sanksi yang diberlakukan terhadap Korea Utara karena program nuklir dan misil balistiknya yang kontroversial.
Salah satu poin penting dalam resolusi ini adalah larangan terhadap penyediaan, penjualan, atau transfer "mesin industri" ke Korea Utara.
Kategori ini mencakup perangkat elektronik canggih seperti smartphone, yang dapat dianggap sebagai barang yang berpotensi digunakan untuk tujuan yang merugikan.
Samsung Galaxy Z Flip6, sebagai salah satu produk teknologi terbaru dari Samsung, termasuk dalam kategori perangkat canggih yang dilarang dikirimkan ke Korea Utara berdasarkan resolusi ini.
Oleh karena itu, meskipun Samsung bermaksud untuk memberikan smartphone tersebut kepada semua atlet yang berpartisipasi dalam Olimpiade Paris, Korea Utara harus dikecualikan dari daftar penerima.
Alasan di Balik Keputusan Ini
Keputusan untuk tidak memberikan Galaxy Z Flip6 kepada atlet Korea Utara didasari oleh kekhawatiran akan potensi penyalahgunaan teknologi canggih ini oleh rezim Korea Utara.
Para pejabat Korea Selatan menyatakan bahwa penting untuk mencegah barang-barang yang dilarang masuk ke Korea Utara, mengingat negara tersebut memiliki sejarah dalam memanfaatkan teknologi untuk tujuan yang tidak diinginkan.
Selain itu, meskipun para atlet Korea Utara memiliki ponsel dan smartphone mereka sendiri di dalam negeri, perangkat tersebut sangat dibatasi dalam hal aplikasi, program, dan informasi yang dapat diakses.
Smartphone Samsung, jika digunakan di Korea Utara, kemungkinan besar tidak akan dapat digunakan dengan optimal karena keterbatasan akses internet dan pengawasan ketat dari pemerintah.
Pengalaman Atlet Korea Utara di Olimpiade Paris
Atlet Korea Utara yang berpartisipasi dalam Olimpiade Paris diperkirakan akan menghadapi pengalaman yang sangat berbeda dibandingkan dengan atlet dari negara lain.
Mereka tidak hanya dikecualikan dari menerima Galaxy Z Flip6, tetapi juga kemungkinan besar diawasi dengan ketat selama berada di luar negeri.
BACA JUGA: Apple Dikabarkan Memproduksi Ponsel Lipat seperti Samsung Z Flip
Tina Park, CEO dari Park Group, sebuah perusahaan konsultan yang berfokus pada isu-isu keamanan internasional, menyatakan bahwa para atlet Korea Utara mungkin diawasi oleh petugas keamanan dan tidak bebas menjelajahi Paris.
Pengawasan ketat ini disebabkan oleh kekhawatiran rezim Korea Utara terhadap kemungkinan pembelotan, mengingat beberapa insiden pembelotan yang terjadi di masa lalu.
Namun, meskipun ada pengawasan yang ketat, beberapa atlet Korea Utara tampak berinteraksi dengan atlet dari negara lain selama Olimpiade.
Dalam satu momen yang menjadi perhatian di media sosial, seorang pemain tenis meja dari Korea Selatan mengambil swafoto dengan pasangannya dari Korea Utara setelah memenangkan medali perunggu.
Momen ini menunjukkan bahwa meskipun ada ketegangan politik, semangat olahraga dapat melampaui batasan-batasan tersebut.
Reaksi dan Dampak terhadap Korea Utara
Kembalinya Korea Utara ke ajang olahraga internasional seperti Olimpiade Paris dianggap sebagai langkah yang signifikan.
Setelah negara tersebut menutup perbatasannya pada tahun 2020 sebagai tindakan pencegahan terhadap COVID-19, partisipasi atlet Korea Utara di Olimpiade ini menunjukkan adanya upaya untuk kembali berinteraksi dengan dunia internasional.
Meskipun demikian, absennya hadiah Galaxy Z Flip6 dari Samsung mungkin tidak berdampak besar pada para atlet tersebut, mengingat keterbatasan yang mereka hadapi di dalam negeri.
Namun, kembalinya mereka ke panggung olahraga internasional tetap merupakan langkah positif yang perlu diakui. Hal ini juga memberikan kesempatan bagi masyarakat Korea Utara untuk melihat dunia luar dan membuka peluang bagi mereka untuk keluar dari isolasi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: News.samsung.com, Lowyat.net, Cbc.ca