Jumat, 12 MEI 2023 • 19:37 WIB

Luncurkan Solve for Tomorrow, Samsung Ajak Anak Muda Jadi Solusi Isu Pendidikan-Lingkungan

Author

Samsung Solve for Tomorrow (SSFT) jadi wadah anak muda menuangkan ide menjadi solusi untuk masalah di bidang pendidikan dan keberlanjutan lingkungan.

Samsung Electronics Indonesia resmi meluncurkan program Samsung Solve for Tomorrow (SSFT) untuk pertama kalinya di Indonesia. Program ini menjadi wadah anak muda menuangkan ide mereka menjadi solusi untuk masalah di bidang pendidikan dan keberlanjutan lingkungan.

Ide solusi mereka akan dikompetisikan sekaligus juga dibimbing untuk mengembangkan ide tersebut menjadi sebuah program yang bermanfaat untuk dijalankan.

Alasan program ini menyasar anak muda, karena menurut menurut Sensus Penduduk 2020 oleh BPS, anak muda mencapai 53,81 persen dari seluruh populasi Indonesia. Mereka adalah digital native yang tertarik pada perubahan sosial yang positif dan masalah lingkungan, tapi belum tahu bagaimana mengimplementasikannya.  

"Melalui penyelenggaraan SSFT, Samsung ingin memanfaatkan pengetahuan dan kemampuan teknologinya untuk memberdayakan inovator muda Indonesia untuk mengambil bagian dalam memecahkan isu-isu sosial yang lebih luas melalui STEM, kolaborasi, pemecahan masalah, pemikiran kritis dan kreativitas," kata Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, dalam rilis yang diterima Indozone di Jakarta, Jumat (12/5/2023).

"Kami ingin mendorong anak-anak muda Indonesia untuk semakin berkembang di lingkungan global,” tambahnya.

Baca Juga: Samsung akan Tingkatkan Produksi Ponsel dari Bahan Daur Ulang
 
Inisiasi SSFT ditandai dengan peluncuran website resmi SSFT Indonesia pada 4 Mei 2023 dilanjutkan dengan seleksi partisipan.

Anak muda yang mau ikut harus merupakan siswa-siswi Warga Negara Indonesia dari SMA, SMK, Madrasah Aliyah dan yang sederajat. Tiap sekolah dapat mengirimkan maksimal tiga tim, yang masing-masing terdiri dari 2-4 siswa dengan 1 guru pendamping. Setiap guru dapat mendampingi maksimal 3 tim bila mampu.

Pada form registrasi, selain mendaftarkan para anggota tim dan guru pembimbing, setiap tim dapat membagikan idenya dalam bentuk esai, berisi tentang tantangan/masalah dan solusinya. Panitia akan memilih 40 tim dengan ide terbaik, untuk mengikuti babak semi final yang mencakup kegiatan Design Thinking workshop dan mentoring dari Samsung.

Samsung Solve for Tomorrow (SSFT) jadi wadah anak muda menuangkan ide menjadi solusi untuk masalah di bidang pendidikan dan keberlanjutan lingkungan.

Ke-40 tim dipersiapkan untuk dapat menyempurnakan concept paper yang disusul dengan pembuatan prototipe project-nya. Kemudian panitia SSFT kembali akan menyeleksi peserta untuk memilih 15 finalis, yang akan berhadapan dengan dewan juri. Lalu juri akan memilih pemenang.

Para pemenang SSFT akan mendapatkan hadiah produk-produk dari Samsung sebagai berikut: Pemenang pertama mendapatkan hadiah produk Samsung senilai Rp150 juta, runner up pertama senilai Rp70 juta, runner up kedua senilai Rp45 juta, dan pemenang People Choice akan mendapatkan hadiah produk Samsung senilai Rp25 juta.

Baca Juga: Demi Keberlangsungan ASEAN, Ini Harapan Presiden Jokowi pada Anak-anak Muda

Para finalis dalam kompetisi ini akan dinilai oleh dewan juri yang mewakili Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Kementerian Agama, Praktisi Pendidikan, dan Samsung. Para juri memiliki latar belakang pendidikan dan sustainability yang kuat, termasuk pakar pendidikan di bidang STEM.

"SSFT akan menginspirasi anak-anak muda di Indonesia untuk menjadi benih perubahan di lingkungan komunitas lokal mereka dan secara efektif mencetak talenta-talenta yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh industri," kata Banu Pribadi, Head of  B2B Innovation Lab, Samsung Research Indonesia (SRIN)
 
Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur SMA, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Winner Jihad Akbar, mengapresiasi program Samsung Solve for Tomorrow Indonesia. Menurutnya, kegiatan ini bisa menjadi wadah pembelajaran dan menjadi sumber inspirasi anak-anak muda di seluruh Indonesia untuk mengasah pengetahuan, kreativitas, dan kemampuan berinovasi mereka.

Direktur KSKK, Kementerian Agama, Moh Isom, juga mengapresiasi kerjasama Samsung sebagai perusahaan teknologi yang telah membuka kesempatan bagi madrasah melakukan pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang dinamis, produktif, dan terampil di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Kerjasama ini merupakan salah satu langkah upaya menuju Visi Indonesia 2045, dengan dukungan dari industri teknologi, bersama-sama membangun peradaban dan memperkuat kompetensi serta mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul sesuai yang kebutuhan di era digital," katanya.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: