Inggris mewanti-wanti krisis energi yang disebabkan perang Rusia Vs Ukraina. Agar krisis energi tak terulang, Inggris menggandeng Australia untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya di luar angkasa.
Rusia memutus energi sebagai aksi balas dendam terhadap NATO dan Amerika Serikat yang memberikan sanksi berat terhadap mereka. Kini, Eropa terancam krisis energi dan pangan imbas kebijakan Rusia.
Inggris dan Australia berharap proyek 'gila' ini bekerja sesuai rencana. Mereka akan mengirimkan satelit ke luar angkasa yang bisa menyerap sinar Matahari. Lalu sinar itu diubah menjadi tenaga dan dikirim ke Bumi untuk dialirkan menjadi sumber listrik nasional.
Baca Juga: 3 Minggu Pulang ke Bumi, Astronot Rusia Tabrak Pejalan Kaki dengan Mobil
Menurut Engineer Australia yang berbasis di London James Bunn, jika proyek ini berjalan, maka Inggris dan Australia tak lagi bergantung pada Rusia.
Nantinya, energi itu akan jadi rantai pasokan listrik kedua negara. Mereka pun bisa menentukan harga sendiri untuk dijual ke konsumen.
"Ini juga menghilangkan masalah mengandalkan panel surya berbasis darat karena di luar angkasa tidak ada waktu malam dan dengan tetap menghasilkan listrik sepanjang malam kita dapat mempertahankan energi beban dasar 24 jam sehari," Bunn, dikutip Indozone dari Daily Star, Kamis (27/10/2022).
Baca Juga: Sudah Punya 195 Juta Pelanggan Berbayar, Spotify Targetkan 200 Juta di Akhir Tahun
Proyek ini akan didanai oleh Badan Antariksa Inggris. Nantinya, sejumlah satelit militer ditembakkan ke luar angkasa lewat misi 'Start Me Up' dari Spaceport Cornwall pada bulan November.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: