Pernah mendengar istilah 'dark web'? Bagi kalangan IT, mungkin dark web sudah bukan hal baru lagi, ya. Namun bagi orang awam, istilah dark web tentu akan terdengar sedikit menyeramkan.
Lalu, sebenarnya apa itu dark web? Dark web (disebut juga Darknet atau Web Underground) merupakan bagian dari World Wide Web (www) yang tidak terlihat oleh mesin pencari biasa.
Artinya, untuk mengakses dark web tersebut harus menggunakan browser anonim yang disebut The Onion Router (TOR) Browser, ataupun menggunakan Virtual Private Network (VPN).
Apa Itu Dark Web?
Menurut informasi dari berbagai sumber, dark web mengacu pada konten online terenkripsi yang tidak terindeks mesin pencari standar, seperti Google, Firefox, Bing, Yahoo, Safari, dan lain-lain.
Seperti halnya deep web, sebagian besar situs dark web memberikan privasi atau keamanan lebih banyak bagi para pengguna terkait data atau informasi penting.
Namun sayangnya, dark web seringkali disalahgunakan oleh beberapa pihak tidak bertanggung jawab. Situs dark web kerap menjadi pasar online untuk menjual barang-barang ilegal, jual-beli data curian, obat-obatan terlarang, dan kegiatan melanggar hukum lainnya.
Karena itu pula, berbagai situs yang tergolong dark web sangat tidak disarankan untuk diakses. Pasalnya, bisa menimbulkan hal-hal berkaitan dengan aktivitas cyber crime (kejahatan siber) di internet.
Menurut CSO Online, studi 'Into the Web of Profit' tahun 2019 yang dilakukan Dr. Michael McGuires di University of Surrey, menunjukkan bahwa dark web menjadi lebih buruk.
Dari hasil studi ditemukan jumlah daftar dark web berbahaya meningkat 20 persen sejak tahun 2016, di mana 60 persen dominan berpotensi membahayakan perusahaan.
Mulai dari, jual-beli nomor kartu kredit, obat-obatan terlarang, penjualan senjata ilegal, uang palsu, data curian akun online, perangkat lunak untuk hacking, pornografi, perjudian, hingga terorisme.
Fakta-fakta Seputar Dark Web
Istilah dark web seringkali disamakan dengan deep web. Padahal, kedua istilah tersebut berbeda. Dark web hanya sebagian kecil dari deep web (bagian dari web yang tidak diindeks mesin pencari biasa).
Sebagian orang menggunakan situs dark web karena melihat dari sisi privasi, di mana data/informasi penting pengguna akan tersamarkan dan tidak akan diketahui (anonim).
Di sisi lain, website dark web menjadi 'peluang' bagi beberapa orang yang ingin bertindak jahat, misalnya pencurian data pribadi seseorang.
Selain itu, karena tidak bisa diakses dari mesin pencari biasa, ada banyak hacker berkeliaran dan tidak 'terjamah' Google. Dengan kata lain, tidak terdapat perlindungan jika suatu saat informasi diretas.
Risiko semacam itulah yang membuat situs dark web menjadi begitu terlarang untuk diakses. Terlebih, beberapa hal aneh dan tidak lazim kerap dijumpai dalam situs dark web.
Perdagangan ilegal di dark web banyak terjadi menggunakan bitcoin, sebagaimana pernah dituturkan Patrick Tiquet Director of Security & Architecture dari Keeper Security.
Perbedaan Deep Web dan Dark Web
Meski sama-sama tidak mudah diakses oleh mesin pencari biasa, ada perbedaan antara deep web dan dark web dilihat dari konten di dalamnya.
Dark web berisi hal-hal lebih ekstrim daripada yang disajikan dalam deep web. Di dalam dark web, banyak berisi hal-hal berkaitan kegiatan ilegal, jual-beli narkoba, konten kekerasan ekstrim hingga pornografi dengan tema-tema yang tidak masuk di akal.
Sementara itu, berbagai sumber menyebutkan bahwa deep web tidak selalu berisi hal ilegal dan cukup banyak aktivitas yang terjadi dalam konteks hukum.
Karena berkaitan dengan masalah keamanan dan privasi, deep web digunakan oleh beberapa profesi, mulai dari para jurnalis, whistleblowers (pelapor), pengunjuk rasa, hingga masyarakat yang ditindas rezim politik.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: