Kamis, 25 JUNI 2020 • 12:57 WIB

Diserang Hacker, Data Penting dari 4 Perusahaan Raksasa Ini Berhasil Diretas

Author

Pengguna Yahoo pernah diretas hacker (Wikipedia)

Teknologi internet yang semakin maju juga memiliki sejumlah risiko. Salah satu yang paling dihindari adalah serangan para hacker yang meretas situs demi baik itu sekedar iseng maupun berniat jahat.

Karena itu, keamanan data sangatlah jadi prioritas para pengguna internet. Namun nyatanya, berbagai situs milik perusahaan raksasa pun pernah diretas para hacker. Berikut ulasan selengkapnya, sebagaimana Indozone kutip dari berbagai sumber, Kamis (25/6/2020). 

1. Yahoo

Yahoo (Wikipedia)

Yahoo pernah diretas hacker dan menjadi pembobolan besar sepanjang sejarah. Peretasan itu terjadi pada September 2016 dan 1,5 miliar data pengguna Yahoo dikuasai hacker.

Setelah diakuisisi Verizon pada 2017, data pengguna Yahoo yang dikuasai hacker bertambah hingga mencappai 3 miliar akun. 

2. Ebay 

Ebay (Pymnts)

Situs belanja online raksasa dunia ini pernah mengalami kasus peretasan. Kejahatan siber itu terjadi pada Mei 2014 dan diawali dengan peretasan 3 ID karyawan. 

Dari cara itu, hacker mendapat akses internal dari ebay untuk masuk ke database pengguna ebay. 145 juta informasi yang sifatnya pribadi berhasil didapat hacker. Satu-satunya cara ebay dalam mengentaskan para hacker itu adalah dengan mengimbau para pengguna untuk mengganti password untuk login ke situs mereka. 

3. Marriott-Starwood Hotels

Marriott Starwood Hotels (TIME)

Jaringan hotel internasional itu pernah diserang hacker. Kejahatan siber ini menyebabkan kerugian bagi Marriott. Hacker tersebut meretas sistem reservasi dari Marriott.

Ada sekira 500 juta data informasi rahasia dari tamu yang dicuri hacker. Pembobolan data penting itu diungkap pihak Marriot pada 30 November 2018.

4. Dubsmash

Dubsmash founder (EU Startups)

Perusahaan berbasis video musik mirip TikTok ini juga sempat diretas hacker. Sekira 162 juta data pengguna yang mencakup nama, alamat email hingga password yang terenkripsi sukses dicuri. Parahnya lagi, berbagai data tersebut juga dijual di dark web pada Februari 2019.  

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: