Minggu, 13 OKTOBER 2019 • 15:39 WIB

Mengintip Beragam Fitur Canggih Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta

Author

Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. (soekarnohatta-airport.co.id)

Terminal III Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), menjadi terminal bandara pertama di Indonesia yang mengaplikasikan sederet teknologi canggih, mulai dari penggunaan robot sebagai alat bantu pelayanan, hingga pemanfaatan teknologi digital berupa aplikasi yang dapat diakses para penumpang untuk mendapatkan layanan di Bandara Soetta.

Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi menjelaskan, pihaknya sudah menggunakan peralatan otonom pembersih lantai yang dioperasikan di Terminal III, dengan tetap memastikan faktor keselamatan dan keamanan. 

“Guna memastikan keselamatan dan keamanan, operasional dari peralatan otonom pembersih lantai ini senantiasa disupervisi oleh tim Angkasa Pura II. Peralatan otonom dan personil kebersihan akan saling melengkapi sehingga kebersihan Terminal 3 dapat terjaga dengan sempurna.” kata Agus, Minggu (13/10). 

Selain di Soekarno-Hatta, robotic scrubber drier ini kemungkinan juga akan akan ditempatkan di bandara-bandara lain di bawah Angkasa Pura II. 

Sementara itu, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta saat ini juga memiliki robot Dilo yang bertugas layaknya petugas customer service

Dilo memiliki bentuk fisik mungil, berwarna putih, dengan dua tangan yang selalu merespons ketika diajak berinteraksi. Robot ini dapat membantu penumpang pesawat memberikan petunjuk atau informasi seputar bandara. Lebih dari itu, Dilo juga memiliki fitur multimedia (musik, video, dokumen) sehingga dapat juga menghibur traveler di terminal. 

“Angkasa Pura II kini memang tengah mengarah untuk memanfaatkan sejumlah fasilitas otonom dalam meningkatkan pelayanan di bandara-bandara termasuk Soekarno-Hatta. Selain pembersih lantai dan Dilo, kami juga memiliki Digital Wayfinding yang dapat secara otomatis menunjukkan jalan di terminal kepada traveler,” jelas Agus. 

Adapun di area bagasi, conveyor belt di Terminal 3 Soekarno-Hatta juga sudah dilengkapi dengan alat Otonom Baggage Lifting Equipment untuk menarik bagasi milik penumpang pesawat, untuk diteruskan ke baggage claim area supaya bisa dengan cepat diambil pemilik bagasi tersebut.

Agus menambahkan, operasional Skytrain yang merupakan kereta berbasis listrik di dalam kawasan Soekarno-Hatta, ke depannya juga akan tanpa kehadiran awak alias beroperasi secara otonom. 

“Saat ini Skytrain yang menghubungkan Terminal 1, 2, 3 dan stasiun kereta bandara masih beroperasi dengan pengemudi. Ke depannya Skytrain ini akan berjalan sendiri atau otonom dalam melayani mobilitas penumpang di dalam kawasan Soekarno-Hatta.” tuturnya. 

Di samping berbagai peralatan otonom yang berwujud itu, Angkasa Pura II juga memiliki layanan asisten virtual TASYA (Travel Assistance System Angkasa Pura II). TASYA adalah layanan chatbot berbasis artificial intelligence yang dapat menjawab pertanyaan traveler terkait bandara-bandara di bawah Angkasa Pura II. Angkasa Pura II merupakan operator bandara yang saat ini dikenal sebagai trendsetter pengembangan bandara berbasis teknologi. (SN)

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: