INDOZONE.ID - Setiap kali ada acara besar dari Google atau Apple, kita selalu merasa seperti ditarik ke dua arah berbeda. Tapi setelah nonton Google I/O 2025, rasanya keputusan ini jadi lebih rumit dari sebelumnya. Google baru aja pamer sederet teknologi yang bikin rahang jatuh, termasuk yang nggak mungkin banget dibawa Apple ke atas panggung. Dan di situlah dilema mulai muncul: lebih suka yang mana, sih?
Ilustrasi teknologi google (sumber: digitaltrends)
Salah satu demo yang paling bikin terkesan adalah Google Beam. Kalau kamu belum dengar, Beam ini semacam evolusi dari Project Starline, sebuah platform video call 3D berbasis AI. Jadi, bukan cuma ngobrol via layar, tapi kamu bisa merasa seperti benar-benar ada di ruangan yang sama dengan lawan bicaramu.
Bayangin aja: kamera, sensor, layar besar, plus AI canggih yang bisa bikin model 3D dari orang yang kamu ajak ngobrol. Gila, kan?
Masalahnya, Beam ini cuma buat perusahaan dan belum jelas kapan (atau kalau) kita sebagai konsumen bisa nyobain. Tapi anehnya, kita tetap senang tahu teknologi sekeren ini ada. Walaupun belum bisa beli, keberadaannya aja udah bikin semangat.
Baca Juga: 5 Pengumuman Besar dari Google I/O 2025 yang Perlu Kamu Tahu
Google Beam kelihatan besar, berani, dan jujur aja, agak norak dengan segala perangkat kerasnya. Sulit ngebayangin Apple pamerin sesuatu yang belum jadi produk konsumen. Apple kan lebih suka misterius, semuanya serba rapi dan siap jual.
Tapi, jangan salah. Teknologi serupa bisa aja sedang dikembangkan Apple, apalagi dengan perangkat seperti iPhone (yang punya kamera dan LIDAR), Apple TV, dan tentu saja FaceTime. Bedanya, kalau Apple beneran punya versi "Beam"-nya, kamu mungkin baru akan tahu pas udah mau dijual.
Di sisi lain, Apple memang dikenal nggak main-main soal produk. Begitu diumumkan, biasanya dalam beberapa bulan langsung bisa dibeli. Contohnya Apple Vision Pro diumumin, dipamerin, dan beneran rilis. Beda jauh dengan gaya Google yang sering kasih kita mimpi, tapi kadang lupa bangunin.
Apple Vision Pro resmi dirilis di Amerika.
Ambil contoh Project Moohan, headset XR hasil kolaborasi Google dan Samsung. Sampai sekarang masih sebatas render dan demo terbatas. Tapi Google tetap pamerin itu semua, lengkap dengan prototipe smart glasses dan Android XR
Meski Apple Vision Pro lebih nyata, kita mungkin merasa nggak pernah benar-benar tertarik buat beli. Tapi setelah nonton demo Android XR, kita jadi kepengin punya Project Moohan dan sepasang kacamata pintar Android.
Mungkin karena Google bikin semuanya terasa seperti masa depan yang bisa kamu sentuh sebentar lagi. Sementara Apple, ya, terlalu "serius". Dan walau Google punya reputasi suka ngebatalin proyek (halo, Project Jacquard), rasa penasaran dan antusiasme yang mereka bangun tetap susah dikalahkan.
Baca Juga: Apple Vision Pro Dapat Gunakan Kontroler PlayStation VR2, Kolaborasi Apple dan Sony
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Digitaltrends.com