Perusahaan Intel yang dirumorkan dalam keadaan bangkrut dan akan dijual. (REUTERS)
INDOZONE.ID - Ada kabar mengejutkan kembali datang dari dunia teknologi, khususnya dari intel. Dari rumor yang berhembus, Inten akan dijual dan ada nama yang muncul sebagai calon pembelinya, tak lain tak bukan adalah Elon Musk.
Rumor ini diperkuat dengan adanya laporan dari SemiAccurate yang menyatakan pemilik perusahaan besar seperti Tesla, SpaceX, dan Neuralink, Elon Musk kini dikabarkan sedang mempertimbangkan langkah mengakuisisi perusahaan semikonduktor raksasa asal Amerika Serikat (AS), Intel tersebut.
Kendati demikian, rumor ini telah memicu banyak spekulasi di pasar, bahkan membuat saham Intel naik hingga 10 persen.
Baca Juga: Intel Resmi Mengungkapkan Kartu Grafis Battlemage Arc B-Series dengan Harga Terjangkau!
Analis Christopher Danely dari Citibank menyebut bahwa masuknya Musk dalam negosiasi digadang- gadang dapat memberikan perubahan yang besar bagi Intel. Tak lain perubahan ini dapat terjadi karena sumber finansial sangat besar yang ia miliki. Oleh karena itu, Elon bisa saja merevolusi bisnis Intel dan membawa perusahaan ini ke arah yang lebih revolusioner..
Dylan Patel, seorang analis dari SemiAnalysis, juga ikut meramaikan spekulasi ini. Dalam unggahan terbarunya di platform X (sebelumnya Twitter), ia mengindikasikan bahwa Musk sedang terlibat dalam diskusi penting di Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida. Diketahui, tempat ini merupakan kediaman dari Presiden AS terpilih 2024, Donald Trump. Lokasi ini juga menjadi pertemuan antara beberapa pemain besar di industri teknologi lainnya termasuk Global Foundries dan Qualcomm.
Trump dilaporkan terlibat dalam diskusi ini karena hubungan eratnya dengan perusahaan-perusahaan besar asal Amerika Serikat. Dengan utang Intel yang mencapai sekitar 50 miliar dollar AS atau Rp818 triliunan, ada kebutuhan untuk menyelamatkan perusahaan dari tekanan keuangan yang berat.
Baca Juga: Elon Musk Kembangkan Xmail, Apakah Bisa Jadi Pesaing Gmail?
Selain itu, posisi Intel diperburuk karena diklaim kalah saing inovasi dan produksi chip dengan kompetitor, salah utamanya adalah Taiwan Semiconductor Company (TSMC).
Menurut Dylan, pertemuan Musk, Global Foundries, dan Qualcomm bersama Trump, ingin mencari dukungan dari Trump untuk mengambil alih Intel. Sebagaimana mungkin langkah ini bisa menjadi strategi besar untuk mengembalikan dominasi Amerika di sektor semikonduktor yang semakin tergerus oleh perusahaan Asia.
Sampai saat ini, belum ada konfirmasi resmi dari pihak Elon Musk maupun Intel terkait rumor ini. Namun, rumor ini mungkin tidak boleh di-skip begitu saja. Musk mungkin bisa saja melakukan mengambil alih Intel, mengingat bagaimana seringkali ia mengejutkan publik dengan
Apapun yang terjadi, jika Elon benar-benar mengambil alih Intel, dunia teknologi bisa saja memasuki babak baru yang penuh kejutan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wccftech.com