Tampilan logo perusahaan Intel di salah satu kantornya (photo/REUTERS/Amir Cohen)
INDOZONE.ID - Israel dikabarkan tengah melakukan kerjasama dengan perusahaan chip terbesar asal Amerika Serikat, Intel. Israel disebut telah menyuntikan dana sebesar 3,2 miliar dollar US untuk membangun pabrik baru Intel di Israel yang ditaksir mencapai 25 miliar dollar US.
Melansir dari Al Jazeera,kabar ini tersiar pada Selasa (26/12/2023), bersamaan dengan isu pemboykotan sejumlah perusahaan yang mendukung Israel dalam penyerangan di Gaza yang menewaskan 21 ribu jiwa di warga Palestina.
Intel juga dikabarkan akan bekerja sama dalam pembelian jasa dan barang senilai 16,6 miliar dollar US dengan pemasok di Israel. Pembangunan pabrik baru ini juga disebut bakal menciptakan ribuan lapangan pekerjaan baru di Israel.
Sebelumnya, pada Juni 2023 Netanyahu juga mengumumkan bahwa kabar mengenai rencana kerjasamanya dengan Intel ini merupakan kerja sama terbesar yang pernah dilakukan oleh Israel.
Baca Juga: Nvidia Sumbang Rp231 Miliar untuk Israel
Rencananya, Intel akan membangun empat lokasi pabrik dan pengembangan di Israel, salah satunya di Kiryat Gat, 42 KM dekat dari jalur Gaza.
Menanggapi hal ini, Intel mengungkap rencana ekspansi bisnisnya ke daerah dekat Gaza dilakukan untuk mendukung pertumbuhan pasokan global selain di daerah Amerika dan Eropa.
"Bagian penting dari upaya Intel untuk mendorong rantai pasokan global yang lebih tangguh, di samping investasi manufaktur perusahaan yang sedang berlangsung ata direncanakan di Eropa dan Amerika Serikat," jelas Intel yang dikutip dari Al Jazeera pada Rabu (27/12/2023).
Pihak Israel menyebut kesepakatan yang dilakukannya dengan Intel menjadi satu bentuk kepercayaan terhadap perekonomian negaranya.
Baca Juga: Bangun Pabrik Chip Terbesar di Dunia, Intel Siapkan Dana Rp286,5 Triliun
Kerjasama ini diperkirakan akan memberikan dampak fiskal secara langsung yang memiliki nilai lebih tinggi dari pada jumlah investasi yang diberikan kepada Intel.
"Investasi ini mengobarkan perang melawan kejahatan lokal, perang di mana kebaikan harus mengalahkan kejahatan, adalah investasi dalam nilai-nilai yang benar dan benar yang mengeja kemajuan bagi kemanusiaan," kata Menteri Keuangan Isral, Bezalel Smotrich yang dikutip dari Al Jazeera.
Gina Nurulfadilah
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Al Jazeera