Ilustrasi wanita mengoperasikan smartphone di malam hari. (FREEPIK)
Kita semua menyadari besarnya efek samping dari kemajuan teknologi dan kecanduan terhadap smartphone. Namun, banyak yang tidak menghiraukannya sehingga mempengaruhi kesehatan mereka.
Salah satu orang yang mengalami kecanduan smartphone adalah seorang wanita bernama Manju dari Hyderabad. Ia dilaporkan memiliki kebiasaan menggunakan smartphone di ruangan yang gelap gulita.
Kebiasaan buruknya itu bahkan sampai membuat matanya rusak hinga menyebabkan kehilangan pengelihatan.
Dr. Sudhir, yang merupakan Ahli Saraf dari Hyderabad, memposting ke Twitter dan menceritakan bagaimana seorang wanita berusia 30 tahun itu merusak penglihatannya karena sering kali mengoperasikan smartphone di ruangan yang gelap atau minim cahaya.
Baca Juga: Studi: Pengguna Android Lebih Taat Lalulintas Ketimbang Pengguna iPhone, Emang Iya?
Di utas Twitter-nya, dokter tersebut mengungkapkan bahwa salah satu pasien datang kepadanya dengan gejala melihat floaters, kilatan cahaya yang intens, pola zig zag gelap, dan terkadang kurangnya penglihatan atau konsentrasi pada objek.
Ketika dia menjalani pemeriksaan medis, dia didiagnosis menderita Smartphone Vision Syndrome (SVS), yang menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan mata, termasuk kebutaan.
Menurut dokter, alasan di balik kehilangan penglihatan pasiennya adalah karena kebiasaannya yang kerap menghabiskan waktu bersama smartphone atau HP di dalam kegelapan. Kebiasaan buruknya itu ia lakukan selama kurang lebih satu setengah tahun.
"Saya meninjau riwayatnya. Gejala mulai muncul setelah dia berhenti dari pekerjaannya sebagai ahli kecantikan untuk merawat anaknya yang memiliki kemampuan khusus. Dia memiliki kebiasaan baru menjelajah melalui ponsel cerdasnya selama beberapa jam setiap hari, termasuk >2 jam di malam hari dengan lampu dimatikan," tulis Sudhir di utas Twitter-nya.
Setelah memperhatikan riwayatnya, Sudhir memintanya untuk mengurangi penggunaan smartphone di tempat yang gelap. Setelah mengikuti sarannya, penglihatan pasiennya pun pulih.
"Pada pemeriksaan 1 bulan, Manju baik-baik saja. Gangguan penglihatannya selama 18 bulan telah hilang. Sekarang, penglihatannya normal, tidak melihat floaters atau kilatan cahaya. Selain itu, kehilangan penglihatan sesaat di malam hari juga berhenti. Kecurigaan kami terbukti benar," sambungnya.
Beruntung, Manju mendapatkan perawatan di waktu yang tepat sehingga penglihatannya masih bisa diselamatkan.
Baca Juga: Psikolog Bilang Keperibadian Seseorang Bisa Dilihat Hanya dari Warna HP
Disisi lain, banyak orang yang menderita smartphone vision syndrome (SVS), computer vision syndrome (CVS), dan Digital Vision Syndrome (DVS), yang lebih parah, karena bisa membuat kebutaan secara permanen.
So, mulai sekarang, jika kamu masih sering menggunakan smartphone di tempat yang gelap, harap segera menguranginya ya, sebelum mata kamu rusak hingga mengalami kebutaan yang menyengsarakan.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: