Ilustrasi challenge di TikTok. (Freepik)
Tren baru yang disebut Tranquilizer Challenge di TikTok, menjadi malapetaka karena menyebabkan banyak anak-anak masuk ke rumah sakit. Waduh, kenapa bisa begitu?
Ternyata tantangan yang menjadi kontroversial dan viral selama bertahun-tahun itu tidak selamanya memberikan kesenangan. Tranquilizer Challenge justru membuat anak-anak masuk rumah sakit karena mereka mengonsumsi Clonazepam.
Baca juga: Efek Ramadan Tanpa PPKM, 67 Persen Pengguna TikTok Lebih Aktif Belanja
Clonazepam merupakan obat yang dijual dengan merek Klonopin dan Rivotril, yang merupakan obat untuk mencegah serta mengobati kejang-kejang, gangguan panik, gangguan kecemasan, dan gangguan gerakan yang dikenal sebagai akatisia. Obat ini mirip seperti obat penenang dari kelas benzodiazepin.
Berdasarkan laporan yang dikutip dari Dexerto, Jumat (3/2/2023), tercatat ada 15 anak-anak di Meksiko yang telah dilarikan ke rumah sakit. Mereka harus mendapat pertolongan medis setelah mengonsumsi Clonazepam lantaran mengikuti Tranquilizer Challenge yang menjadi tren TikTok malapetaka.
Tantangannya adalah meminum Clonazepam dan berusaha untuk tetap terjaga agar melihat reaksi negatif apa yang mereka alami. Alhasil, beberapa anak mengklaim mereka dibawa ke rumah sakit karena mengalami efek samping yang parah.
Baca juga: Amerika Serikat Siap Adakan Voting untuk Tendang TikTok dari Negaranya
@traficozmg Recientemente se han registrado una serie de casos de jóvenes estudiantes de secundaria intoxicados tras participar en un “reto de TikTok” te contamos los detalles #noticias #nacional #clonazepam #cdmx #nuevoleón #veracruz #secundaria #reto #intoxicados
? sonido original - TráficoZMGuadalajara
Selain mengalami masalah pada ingatan, mual-mual, dan kantuk, masalah yang paling buruk mengonsumsi obat ini bisa mengakibatkan koma dan kematian.
Pejabat setempat kemudian meminta agar challenge tersebut tidak diikuti oleh anak-anak.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: