Ilustrasi Elon Musk. (REUTERS/Mike Blake)
Nama Elon Musk kembali menjadi sorotan, usai diakui oleh Guinness World Records sebagai orang pertama yang kehilangan uang terbanyak sepanjang sejarah, yaitu Rp3.100 triliun.
Siaran pers yang dibagikan pihak terkait telah mengkonfirmasi hal tersebut dengan mengatakan bahwa, "Elon Musk telah secara resmi memecahkan rekor dunia untuk kehilangan kekayaan pribadi terbesar dalam sejarah."
Baca Juga: Karyawan Twitter Sambat Usai Elon Musk Pecat Cleaning Service: Toilet Jadi Bau dan Kotor!
Siaran pers Guinness World Records selanjutnya menyebutkan bahwa sebelumnya, rekor tersebut dipegang oleh investor teknologi Jepang Masayoshi Son yang merugi USD 56 miliar.
"Meskipun angka pastinya hampir tidak mungkin untuk dipastikan, total kerugian Musk jauh melampaui rekor sebelumnya sebesar $58,6 miliar, yang ditetapkan oleh investor teknologi Jepang Masayoshi Son pada tahun 2000," kata siaran pers tersebut, dikutip dari India Today.
Banyak pihak yang meyakini jika penyebab utama mengapa harta Elon Musk terjun bebas adalah karena keterkaitannya dengan saham Tesla. Diketahui, ia adalah salah satu investor awal perusahaan dan akhirnya memegang saham terbesar di perusahaan.
Merek mobil listrik itu didirikan atas nama Tesla Motors pada bulan Juli 2003 oleh Martin Eberhard dan Marc Tarpenning. Tahun 2004, Elon Musk masuk ke dalam lingkaran itu dan menjadi pemegang saham terbesar perusahaan dengan menginvestasikan uang sebesar USD 6,5 juta.
Dia kemudian mengambil perannya sebagai CEO dan arsitek produk perusahaan pada tahun 2008.
Baca Juga: Elon Musk Janjikan Tampilan Interface Twitter yang Lebih Fresh dan Cepat
Bukan hanya Tesla saja yang jadi penyebab utamanya. Proses akuisisi Elon Musk terhadap platform besutan Jack Dorsey, Twitter juga diyakini menjadi biang keroknya. Ia membeli Twitter dengan harga USD 44 Miliar dan langsung memecat ribuan karyawannya, untuk menutupi kerugian perusahaan barunya tersebut.
Pengeluaran Elon Musk diyakini masih banyak, mengingat ia masih memiliki sejumlah perusahaan yang harus 'dinafkahi', seperti SpaceX, Neuralink, OpenAI, The Boring Company, Musk Foundation, dan lain-lain.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: