Perusahaan teknologi, Microsoft. (REUTERS/Dado Ruvic)
Raksasa teknologi Microsoft dilaporkan tak sengaja membocorkan 2,4 TB data pelanggan yang disimpan sejak 2017. Imbasnya, perusahaan yang didirikan Bill Gates itu mendapat banyak kritikan.
Kebocoran ini diungkap oleh perusahaan keamanan SOCRadar, di mana 2,4 TB data yang bocor itu berisi data faktur dan kontrak yang sudah ditandatangani, info kontak, serta email dari 65.000 pelanggan atau calon pelanggan selama lima tahun.
Selain itu, kebocoran data meliputi bukti pelaksanaan dan pernyataan dokumen kerja, informasi pengguna, pesanan atau penawaran produk, detail proyek, informasi yang diidentifikasi secara pribadi, dan dokumen yang dapat mengungkapkan kekayaan intelektual.
Baca Juga: Usut Identitas Wanita Bercadar Bawa Senpi Terobos Istana, Polisi Pakai Face Recognition
SOCRadar juga mengatakan, sumber kebocoran data ini berasal dari Azure Blob Storage yang keliru dikonfigurasi.
Microsoft sendiri tak membantah temuan ini. Namun, perusahaan menilai apa yang disampaikan SOCRadar terlalu dilebih-lebihkan.
Microsoft mengatakan, data yang bocor itu beberapa ada yang terbuka, termasuk informasi duplikat yang merujuk pada email, proyek, dan pengguna yang sama.
Baca Juga: Mulai Hari Ini, Layanan App Store di iPhone Akan Dibanjiri dengan Iklan!
Lebih lanjut katanya, kebocoran data ini diakibatkan kesalahan konfigurasi yang tidak disengaja.
"Masalah ini disebabkan oleh kesalahan konfigurasi yang tidak disengaja, dampaknya tidak sampai ke seluruh ekosistem Microsoft, dan bukan akibat dari kerentanan keamanan," kata Microsoft.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: