Ilustrasi mata uang kripto. (REUTERS/Dado Ruvic)
Perusahaan kripto Amerika Serikat bernama Harmony menjadi korban peretasan hacker. Akibatnya, mata uang kripto dengan jumlah yang sangat besar pun dicuri.
Hal tersebut terjadi ketika "jembatan" blockchain besutan Harmony bernama Horizon diretas hacker (peretas) tersebut.
Diketahui bahwa hacker itu berhasil mencuri mata uang kripto senilai US$100 juta atau setara Rp1,48 triliun.
Baca Juga: Jumlah Pelanggan Premium Spotify Kini Tembus 182 Juta
Melalui akun Twitter-nya, Harmony mengatakan bahwa pihaknya telah berhasil mengidentifikasi akun yang melakukan peretasan tersebut. Kini pihaknya pun telah melakukan investigasi dengan pihak berwajib.
"Kami telah mulai bekerja dengan pihak berwajib dan spesialis forensik untuk mencari pelaku peretasan itu dan mengembalikan barang yang telah dicuri," tulis Harmony melalui akun Twitter-nya.
Kasus peretasan yang menyangkut mata uang kripto memang sudah sering terjadi. Namun untuk mencuri mata uang kripto dibutuhkan proses yang ekstra sulit karena sistem blockhain yang bisa melacak kemana transaksi mata uang dilakukan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: