Pemerintah Lithuania Minta Warganya Buang Ponsel Buatan China, Ternyata Gara-gara Ini

Ponsel Xiaomi Mi 9 (REUTERS/Rafael Marchante)

Pemerintah Lithuania melalui Kementerian Pertahanan meminta warga untuk segera membuang ponsel buatan China yang dimiliki saat ini. Selain itu, warga juga dilarang membeli ponsel yang berasal dari China.

Hal itu dilakukan berdasarkan hasil tes Pusat Keamanan Siber Nasional yang menemukan adanya fitur yang dapat menyensor kata-kata tertentu dan rentan terhadap serangan siber di perangkat ponsel pabrikan Xiaomi dan Huawei.

"Direkomendasikan tidak membeli ponsel baru buatan China dan membuang ponsel lama yang telah dibeli secepat mungkin," kata wakil menteri pertahanan Lithuania, Margiris Abukevicius

Pada ponsel pabrikan Xiaomi, Mi 10T 5G misalnya, peneliti menemukan bahwa perangkat tersebut dapat mendeteksi dan menyensor istilah-istilah tertentu.

Setidaknya ada sebanyak 449 istilah yang dapat disensor secara otomatis di perangkat tersebut, misalnya seperti istilah "bebaskan Tibet", "hidup Taiwan merdeka", dan "gerakan demokrasi".

Selain itu, ditemukan juga bahwa perangkat tersebut memindahkan data penggunaan ponsel yang terenkripsi ke server di Singapura.

"Ini penting, tak hanya bagi Lithuania, tapi juga semua negara yang menggunakan peralatan Xiaomi," kata Pusat Keamanan Siber Nasional.

Sementara itu, pada ponsel buatan Huawei P40 5G, peneliti menemukan bahwa pengguna ponsel tersebut rawan menjadi korban serangan siber.

Misalnya melalui aplikasi toko resmi Huawei, AppGallery yang dapat mengarahkan pengguna ponsel ke toko elektronik pihak ketiga di mana beberapa aplikasi dijual mengandung virus atau program jahat.

Artikel Menarik Lainnya:

• Sempat Nyindir, Aty Kodong Dinyinyiri Lagi Usai Unggah Video Baby Bump Lesty
• Sinopsis 'Insurgent' (2015), Misi Perlindungan Kotak Rahasia Masa Depan
• Kisah Wanita Lahir Tanpa Lengan, Bisa Suapi Anak Makan Hingga Make Up Sendiri Pakai Kaki