Tampilan logo Clubhouse di halaman Twitter resminya (Ilustrasi/Unsplash/Prithivi Rajan)
Clubhouse kini resmi keluar dari tahap beta dan semua pengguna iOS dan Android sudah bisa bergabung ke aplikasi audio chat tersebut untuk berbincang dengan orang lain di platform tersebut.
Tetapi baru-baru ini terdapat kabar mengejutkan dari seorang peneliti keamanan bernama Marc Ruef yang mengatakan bahwa dirinya menemukan pengguna di forum dark web yang kini menjual data nomor telepon dari pengguna Clubhouse.
Disebutkan bahwa data yang diambil dari database Clubhouse tersebut berisikan 3,8 miliar nomor telepon. Tetapi yang jadi pertanyaan bagaimana bisa Clubhouse memiliki database dari 3,8 miliar nomor telepon dimana kini penggunanya sendiri belum sebanyak itu?
Disebutkan bahwa data-data tersebut didapatkan karena Clubhouse ternyata juga menyimpan nomor telepon dari list kontak setiap penggunanya yang digunakan untuk mencari tahu apakah nomor itu menggunakan Clubhouse atau tidak.
Full phone number database of #Clubhouse is up for sale on the #Darknet. It contains 3.8 billion phone numbers. These are not just members but also people in contact lists that were synced. Chances are high that you are listed even if you haven't had a Clubhouse login. pic.twitter.com/PfAkUJ0BL5
— Marc Ruef (@mruef) July 23, 2021
"Database nomor telepon dari Clubhouse kini sedang dijual di darknet. Data ini mengandung 3,8 miliar nomor telepon. Data ini bukan hanya nomor dari pengguna Clubhouse saja tetapi orang-orang yang ada di kontak penggunanya," tulis Marc Ruef di akun Twitter-nya.
Tetapi Clubhouse sendiri telah memberikan klarifikasi dan menyebut bahwa tidak ada tanda-tanda database Clubouse mengalami kebocoran atau diretas. Maka dari itulah kemungkinan database yang dijual di dark web tersebut merupakan data palsu yang digenerate.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: