Thales saat pameran di Paris Air Show (Thales)
Thales Alenia Space perusahaan patungan antara Thales (67 persen) dan Leonardo (33 persen), dipilih operator satelit Pasifik Satelit Nusantara (PSN), yang ditunjuk Kementerian Komunikasi dan Informatika merancang dan memproduksi satelit bernama SATRIA.
Pemerintah telah menetapkan SATRIA bisa diluncurkan pada Triwulan IV-2022, dan akan diposisikan dalam orbit 146°E dengan usia pakai 15 tahun. Satelit SATRIA ini berjenis full Ka-band akan mengusung lebih dari 150 gigabits per detik di seluruh wilayah Indonesia.
Satelit ini dibangun untuk mengatasi kesenjangan digital dan menghubungkan sekitar 145.000 wilayah termasuk 90.000 sekolah, 40.000 rumah sakit dan gedung-gedung publik, serta sejumlah lokasi milik pemerintah regional lewat satelit yang ada atau infrastruktur terestrial.
Sebagai kontraktor utama, Thales Alenia Space akan menyediakan satelit jenis Very High Throughput (VHTS) berdasarkan platform Spacebus NEO yang sepenuhnya memakai tenaga listrik, serta dilengkapi digitalprocessor (5G) generasi kelima. Perusahaan kan bertanggung jawab untuk memasok dua pusat kendali satelit (mainland backup), stasiun telecommand dan telemetri, serta segmen misi di darat yang terhubung dengan fully processed payload.
Selain itu, Thales Alenia Space akan mengadakan program pelatihan lengkap bagi para insinyur PSN, Sebagian dari mereka segera bergabung dengan proyek ini sebagai residents di Cannesand Toulouse selama program pelatihan. "Secara khusus, kami bangga karena menjadi pemasok bagi PSN dalam proyek satelit komunikasi VHTS pertama yang digelar Kominfo. Satelit ini akan menjadi yang paling piawai di wilayah Asia," CEO Thales Alenia Space Jean Loic Galle, dalam siaran persnya, (5/7/2019)
Ia menegaskan, SATRIA akan memanfaatkan seluruh keahlian yang telah dikembangkan Thales Alenia Space pada platform Spacebus NEO dan VHTS payloads buatannya. "Setelah satelit Palapa-D dan Telkom-3S, kami merasa gembira dapat memperkuat kerja sama dengan para operator Indonesia," katanya.
Konsorsium PSN telah membentuk Satelit Nusantara Tiga (SNT) sebagai perusahaan operasional yang menggarap proyek ini. Para pemegang saham SNT adalah PSN, PT Pintar Nusantara Sejahtera (Pintar), PT Nusantara Satelit Sejahtera, serta PT Dian Semesta Sentosa (anak usaha PT Dian Swastatika Sentosa Tbk). PSN dan Pintar menjadi pemegang saham mayoritas SNT, dan kedua pihak akan mempertahankan kepemilikan mayoritas tersebut selama proyek berlangsung.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: