Rabu, 12 MARET 2025 • 09:05 WIB

Facebook Diduga Pernah Buat Alat Sensor demi Bisa Beroperasi di China

Author

Ilustrasi mata-mata.

INDOZONE.ID - Facebook kembali disorot. Laporan dari The Washington Post mengungkap dugaan upaya mereka masuk ke pasar China.

Seorang whistleblower, Sarah Wynn-Williams, melaporkan hal ini ke SEC. Laporannya setebal 78 halaman. Salah satu klaimnya, Facebook pernah buat alat sensor demi bisa beroperasi di China. Wah, benar gak sih?

Dugaan Upaya Facebook Menembus Pasar China

China memblokir Facebook sejak 2009. Namun, Facebook tetap mencari cara agar bisa masuk. Pada 2014, mereka membentuk tim khusus.

Baca Juga: Imbas Kebijakan Baru Meta, Warga AS Ramai-Ramai Hapus Akun Facebook dan Instagram

Tim ini bertugas membuat versi Facebook yang sesuai aturan China. Proyek ini punya kode nama "Project Aldrin."

Dalam prosesnya, ada usulan agar perusahaan China bisa meninjau konten pengguna. Facebook juga berencana merekrut ratusan moderator.

Tugasnya, menyaring konten yang dilarang di China. Bahkan, ada dugaan bahwa Facebook siap memberikan akses tertentu kepada pemerintah China. Hal ini tentu memicu kekhawatiran soal privasi dan kebebasan berbicara.

Respon Facebook dan Perubahan Sikap Mark Zuckerberg

Juru bicara Facebook, Andy Stone, mengatakan minat perusahaan pada pasar China bukan rahasia.

Namun, CEO Mark Zuckerberg menyatakan telah menghentikan upaya ini sejak 2019. Ia menegaskan bahwa perusahaan kini fokus pada kebijakan yang lebih transparan.

Meski begitu, Wynn-Williams mengklaim Facebook sebenarnya berusaha lebih jauh. Laporannya memberi gambaran baru tentang usaha Facebook menarik pengguna di China.

Jika benar, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan rela melakukan apa saja demi ekspansi globalnya.

Meta Kini Lebih Fokus pada Kebebasan Berpendapat?

Mark Zuckerberg kini lebih vokal soal "kebebasan berekspresi." Awal tahun ini, ia mengumumkan perubahan besar di Facebook dan Instagram.

Meta menghapus sistem fact-checking. Sebagai gantinya, mereka memakai fitur mirip Community Notes seperti di X (Twitter).

Perubahan ini menimbulkan pro dan kontra. Sebagian orang menyambut baik, tetapi ada juga yang khawatir akan maraknya penyebaran misinformasi.

Baca Juga: Meta Berencana Tambahkan AI-Generated Users ke Instagram dan Facebook

Apakah ini tanda Meta benar-benar berubah? Atau ada alasan lain di balik keputusan ini? Yang jelas, isu sensor dan kebebasan berekspresi masih jadi topik panas di dunia digital. Kita tunggu saja bagaimana kebijakan Meta ke depannya.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Engadget.com