INDOZONE.ID - Bagi para gamers yang sudah lama berkecimpung di dunia MMORPG, ada fenomena unik yang mungkin tak banyak disadari. Salah satunya adalah harga langganan World of Warcraft (WoW) masih tetap 15 dolar atau sekitar Rp324 ribuan sejak 2004.
Bayangkan, selama 20 tahun lebih, ketika semua harga hampir naik, dari software sampai platform streaming, biaya bulanan game legendaris ini tak bergeming sedikitpun.
Rahasia di Balik Harga Langganan World of Warcraft yang Tak Pernah Berubah
Menurut pengakuan Bobby Kotick, mantan CEO Activision Blizzard yang baru lengser tahun lalu, ada filosofi bisnis yang unik di balik keputusan ini. Dalam obrolannya di podcast Grit, pria yang memimpin perusahaan selama lebih dari 30 tahun ini membocorkan strategi mereka.
"Kita nggak pernah naikin harganya," kata Bobby santai.
"Menurut saya, daripada menaikkan harga subscription yang ada, lebih baik kita tawarkan layanan tambahan atau jual hal-hal baru. Biarkan biaya berlangganan dasarnya tetap sama,” mengutip GameSpot, (18,2/25).
Baca Juga: World of Warcraft Perkenalkan Fitur Dual Spec dan Trading Post Musiman di Anniversary Classic
Alasan utamanya ternyata Pemain WoW Cukup Sensitif Terhadap Perubahan.
"Kamu tau kan bagaimana komunitas WoW? Mereka bisa sangat ricuh kalau ada sesuatu yang bikin mereka kesal. Bahkan cuma naik satu dolar aja bisa jadi masalah besar," tambahnya dengan nada setengah bergurau.
Tidak Berubahnya Harga Langganan WoW Ternyata Termasuk Strategi Blizzard
Alih-alih menaikkan harga paket berlangganan standar, Blizzard memilih jalur yang lebih kreatif. Mereka menawarkan ekspansi berbayar secara berkala, item kosmetik premium, dan berbagai layanan tambahan seperti transfer karakter antar server.
Dan tebak apa? Strategi ini jadi super ampuh! Dengan lebih dari 150 juta pemain sepanjang sejarahnya, WoW tetap jadi salah satu game langganan paling sukses sepanjang masa. Ini jadi bukti nyata bahwa kadang "tidak berubah" justru bisa jadi senjata ampuh dalam dunia bisnis yang terus bergerak.
Sentuhan Ajaib Chris Metzen
Obrolan Bobby nggak cuma soal harga. Dia juga mengungkap peran vital Chris Metzen, sosok yang sering disebut sebagai "roh kreatif" Blizzard. Chris, yang pensiun tahun 2016 lalu karena burnout, ternyata ditarik kembali ke Blizzard pada 2022 karena kekhawatiran dari mantan CEO ini.
Baca Juga: Overwatch 2 & World of Warcraft Kolaborasi: Rilis Skin Legendaris dan Kosmetik
"Chris bilang ekspansi yang lagi dikembangkan kondisinya parah," ujar Bobby. "Jadi saya bilang ke dia, 'Kamu yang harus memperbaiki ini. Balik sini, ayo kita perbaiki bareng-bareng.'"
Menurut Bobby, jejak tangan Chris langsung terasa di ekspansi terbaru WoW, The War Within. Dan dia yakin bahwa ekspansi selanjutnya yang dikerjakan di bawah arahan Chris bakal jadi sesuatu yang spektakuler.
Masa Depan Setelah Era Bobby Kotick
Setelah 32 tahun memimpin, Bobby akhirnya mundur tahun lalu setelah Microsoft membeli Activision Blizzard dengan harga selangit: 69 miliar dolar (Rp1,152 triliunan). Mundurnya mantan CEO ini juga dibayangi berbagai kontroversi yang mendera perusahaan beberapa tahun belakangan.
Tapi terlepas dari semua kontroversi, warisan Booby dalam hal strategi bisnis—termasuk keputusan mempertahankan harga langganan WoW—tetap diakui sebagai salah satu keputusan paling cerdas dalam industri game.
Nah, pertanyaan besarnya sekarang, dimana semua harga naik seperti Netflix yang naikkan harga tiap beberapa tahun dan PlayStation Plus yang terus update paketnya, apakah strategi harga tetap WoW ini masih masuk akal? Atau, mungkin justru di sinilah letak strategi kejeniusannya. Di dunia yang serba berubah, mungkin kenyamanan tersendiri bisa ditemukan pada sesuatu yang tetap sama.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Gamespot