INDOZONE.ID - Game The Finals, sebuah game Battle Royale First-Person-Shooter (FPS) yang dikembangkan oleh Embark Studios, baru-baru ini menuai kritik karena penggunaan AI dalam pembuatan suara untuk semua karakter yang ada di game tersebut.
Kritik tersebut kebanyakan datang dari aktor pengisi suara yang menilai bahwa kualitas suara AI-generated voice over di game tersebut tidak bagus karena intonasi suara yang terlalu datar dan dapat mempengaruhi mata pencaharian aktor pengisi suara.
Dalam sebuah podcast yang dirilis oleh Embark Studios, Carl Strandberg dan Andreas Almström, audio developer dari Embark Studios, mengatakan bahwa mereka menggunakan AI-generated voice overs untuk beberapa elemen dalam game, seperti suara komentator dan kontestan.
Baca Juga: Bos EA Akui AI Berdampak Positif untuk Perkembangan Masa Depan Game
Namun, untuk elemen lain seperti suara pernapasan, lompatan, dan geraman kontestan, mereka masih menggunakan suara aktor sungguhan.
Andreas juga mengatakan bahwa mereka menggunakan AI-generated voice over karena dapat menghasilkan suara dalam waktu singkat, yaitu hanya beberapa jam saja dibandingkan dengan menggunakan suara aktor sungguhan yang bisa membutuhkan waktuu hingga berbulan-bulan.
Namun, alasan tersebut tidak diterima oleh para aktor pengisi suara. Kit Harrison, aktor pengisi suara yang pernah terlibat dalam game Genshin Impact, Dying Light, dan Ghostrunner 2, mengatakan bahwa dia terkejut mengetahui bahwa Embark Studios menggunakan AI-generated voice overs untuk game The Finals.
"Yang membuat saya heran adalah bahwa mereka perlu menggunakan aktor sungguhan untuk mendapatkan suara pernapasan, lompatan, dan geraman karena AI tidak dapat melakukannya," ucapnya.
Harrison juga mengatakan bahwa dia khawatir penggunaan AI-generated voice overs dapat mempengaruhi mata pencaharian aktor suara di masa depan.
"AI tidak dapat meniru suara yang saya keluarkan jika saya bangkit dari kursi dan AI ingin menggantikan pekerjaan saya? Jangan buat saya tertawa," tambahnya.
Menanggapi kritik tersebut, Embark Studios mengatakan bahwa mereka akan terus menggunakan AI-generated voice overs untuk game The Finals.
Namun, mereka juga mengatakan bahwa mereka akan bekerja untuk meningkatkan kualitas suara AI-generated voice overs di masa depan.
Penggunaan AI dalam pembuatan suara di game memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Dengan AI, developer game dapat menghasilkan suara dalam waktu singkat, tanpa harus menyewa aktor suara. Hal ini dapat membuat game menjadi lebih murah untuk diproduksi.
Sebelumnya, penggunaan AI untuk mengisi suara di game juga pernah dilakukan oleh CD Projekt (CDPR) untuk ekspansi Downloadable Content (DLC) dari Cyberpunk 2077, Phantom Liberty.
Namun, konteks CDPR menggunakan AI dalam Phantom Liberty masih dapat “ditoleransi” oleh para aktor pengisi suara karena ada salah satu aktor yang meninggal ketika Phantom Liberty masih dalam masa pengembangan atas seizin keluarga mendiang aktor tersebut.
CDPR kemudian menggunakan suara dari aktor lain kemudian disesuaikan karakter suaranya dengan aktor yang meninggal tadi.
Namun, penggunaan AI dalam pembuatan suara di game juga memiliki tantangan. Salah satu tantangannya adalah kualitas suara AI-generated voice overs masih belum sebagus suara aktor sungguhan. Tantangan lainnya adalah AI-generated voice overs dapat menjadi ancaman bagi mata pencaharian aktor suara.
Meskipun masih memiliki tantangan, penggunaan AI dalam pembuatan suara di game memiliki potensi untuk menjadi tren di masa depan.
Dengan terus berkembangnya teknologi AI, kualitas suara AI-generated voice overs akan semakin mendekati kualitas suara aktor sungguhan.
Baca Juga: Embark Studios Luncurkan Game Baru 'The Finals', Lihat Trailer-nya Chaos
Hal ini dapat membuat AI-generated voice overs menjadi pilihan yang lebih menarik bagi developer game ketimbang menggunakan suara dari aktor pengisi suara sungguhan.
Writer: Victor Median
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators