INDOZONE.ID - Xiaomi selama ini dikenal sebagai produsen perangkat yang mampu menggabungkan spesifikasi tinggi dengan harga kompetitif.
Namun, gebrakan terbarunya bukan datang dari lini ponsel, melainkan dari dapur teknologi internal.
Untuk pertama kalinya, Xiaomi memperkenalkan chipset buatannya sendiri yang diberi nama Xring O1.
Kehadiran chipset ini menandai upaya serius Xiaomi untuk memasuki arena kompetisi chipset global, bersaing langsung dengan raksasa seperti Qualcomm, MediaTek, hingga Apple.
Pertanyaannya, seberapa siap Xring O1 menghadapi ekspektasi tinggi dari publik?
Performa Nyata Xring O1 Berbeda dari Klaim Awal
Xiaomi mencuri perhatian global saat meluncurkan chipset pertamanya, Xring O1.
Baca Juga: Inilah Xiaomi 15S Pro 5G! Tampil Mewah dan Performa Gahar dengan Chipset Terbaru Xiaomi
Langkah ini menandai transisi besar dari ketergantungan terhadap Qualcomm dan MediaTek, menuju pengembangan teknologi internal.
Namun, perhatian itu berubah menjadi tanda tanya setelah hasil benchmark independen muncul ke permukaan.
Dalam perkenalan awal, Xring O1 diklaim mencetak skor AnTuTu V10 sebesar 3.004.137 poin.
Namun, hasil pengujian independen menunjukkan skor hanya mencapai 2.613.424 poin, turun sekitar 13 persen.
Perbedaan ini mengindikasikan adanya selisih kondisi antara uji laboratorium internal dan pemakaian dunia nyata.
Skor tinggi dalam kondisi ideal belum tentu merefleksikan performa saat digunakan sehari-hari.
Spesifikasi Tinggi dengan Arsitektur Mutakhir
Xring O1 dibangun dengan teknologi fabrikasi 3nm dan mengusung CPU 10-core, termasuk dua core performa tinggi Cortex-X925 yang dapat mencapai kecepatan 3,9GHz.
Empat core menengah Cortex-A725 dan empat core efisiensi Cortex-A520 melengkapi arsitektur ini.
Untuk grafis, Xring O1 menggunakan GPU Immortalis-G925 dengan 16 core dan dukungan ray tracing, fitur yang biasanya hanya ditemukan di konsol dan PC gaming.
Chipset ini juga mendukung RAM LPDDR5X, penyimpanan UFS 4.0, modem 5G terintegrasi, serta NPU untuk pemrosesan AI.
Misi Kemandirian Teknologi Xiaomi
Di balik spesifikasi tinggi, terdapat ambisi besar untuk meraih kemandirian teknologi.
Baca Juga: Siap Meluncur Lebih Cepat? Bocoran Lengkap Xiaomi 16 dan 16 Pro Terungkap!
Dengan chipset sendiri, Xiaomi bisa mengontrol lebih banyak aspek desain perangkat, mulai dari efisiensi daya hingga integrasi software-hardware.
Meskipun masih bergantung pada ARM dan TSMC, langkah ini mengikuti jejak Apple dan Google, yang berhasil meningkatkan efisiensi dan performa melalui desain chip internal.
Xiaomi tampaknya ingin membuktikan bahwa mereka pun mampu bersaing di level global.
Uji Pertama pada Xiaomi 15S Pro dan Pad 7 Ultra
Xring O1 pertama kali digunakan pada Xiaomi 15S Pro dan tablet Xiaomi Pad 7 Ultra. Kedua perangkat ini menjadi batu uji kemampuan nyata dari chipset tersebut.
Performa yang belum sepenuhnya sejalan dengan ekspektasi pasar menunjukkan bahwa Xiaomi masih punya pekerjaan rumah besar, sebelum benar-benar bisa menantang dominasi pemain lama.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wccftech.com