INDOZONE.ID - OpenAI baru melakukan update buat Operator. Ini adalah agen AI mereka yang bisa browsing web dan jalankan software sendiri.
Sekarang Operator bakal pakai model o3 - generasi terbaru dari seri "reasoning" model OpenAI. Model ini akan menggantikan versi operator sebelumnya, GPT-4o.
Kenapa diganti? Karena o3 ini diklaim jauh lebih canggih, terutama buat mengerjakan tugas-tugas rumit yang butuh matematika dan logika tingkat tinggi.
Upgrade ini membuat OpenAI tampak semakin serius buat Operator jadi asisten AI yang sangat berguna.
Baca Juga: Cari Smartwatch 2–3 Jutaan? Ini Alasan Huawei Watch Fit 4 Pro Layak Kamu Lirik!
Lebih Aman dan Lebih Pintar
Yang menarik, o3 Operator ini sudah melalui proses fine-tuning dengan data keamanan tambahan untuk penggunaan komputer.
OpenAI menambah dataset yang mengajarkan AI ini untuk kapan harus bilang "ya" dan kapan harus bilang "tidak" ke permintaan user.
Hasilnya? Menurut laporan teknis OpenAI, berikut peningkatan agen operator dengan model o3:
- Lebih jarang menolak permintaan yang sebenarnya masih wajar.
- Lebih tahan sama serangan prompt injection (cara buat "ngehack" AI).
- Tidak gampang mengakses data pribadi yang sensitif.
Meskipun punya kemampuan coding yang diwarisi dari o3, tapi OpenAI tetap tidak kasih akses langsung ke coding environment atau terminal. Hak ini dibuat demi mencegah penyalahgunaan.
Persaingan Ketat di Dunia Agen AI Otonom
Persaingan bikin agen AI yang bisa kerja sendiri sekarang makin bersaing. Google sudah dulu punya Mariner lewat Gemini API mereka, Anthropic juga lagi mengembangkan model serupa buat tugas-tugas komputer dasar.
OpenAI sepertinya tidak mau ketinggalan. Dengan upgrade ke o3 ini, mereka berharap Operator bisa jadi pilihan utama buat otomatisasi tugas digital yang kompleks tapi tetap aman.
Peluncuran Secara Bertahap
OpenAI menegaskan kalau versi API Operator masih akan pakai GPT-4o dulu buat menjaga kompatibilitas. Sementara o3 Operator bakal diluncurkan secara masih terbatas sebelum tersedia buat semua orang.
Keputusan ini menunjukkan kalau OpenAI serius banget soal tanggung jawab. Mereka tidak cuma mau bikin AI yang pintar, tapi juga yang bisa dipercaya buat berinteraksi dengan dunia digital.
Pengguna akan senang dengan perkembangan ini. Tapi juga berharap OpenAi tetap hati-hati sama aspek keamanan dan privasi.
Lantara kalau AI bisa mengakses dan mengendalikan komputer kita, resikonya jadi tinggi banget kan?
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: TechCrunch