OpenAI Perkenalkan Model AI Terbaru Bernama o3 dan o3-mini, Lebih Pintar dan Bernalar Seperti Manusia

ChatGPT OpenAI alami gangguan.

INDOZONE.ID - OpenAI, perusahaan yang dikenal dengan inovasi dalam bidang kecerdasan buatan ChatGPT, baru saja memperkenalkan dua model AI terbarunya, yaitu o3 dan o3-mini. 

Kedua model ini dirancang dengan kemampuan bernalar yang lebih baik, sehingga memungkinkan penggunanya untuk menyelesaikan masalah dengan pendekatan yang lebih logis, bak dengan cara berpikir manusia.

Model o3 merupakan penerus dari o1 yang diluncurkan pada bulan September lalu, sementara o3-mini adalah versi lebih ringan dan terjangkau dari o3, serta merupakan pengganti o1-mini. 

Baca Juga: OpenAI Luncurkan Layanan Telepon untuk ChatGPT: Inovasi Baru dalam Akses AI

Dalam berapa pengujian internal, OpenAI mengklaim bahwa o3 menunjukkan kecerdasan yang jauh lebih tinggi dibandingkan o1 dalam menyelesaikan berbagai masalah matematika. 

Salah satu pencapaian menonjolnya adalah dalam kompetisi matematika internasional, American Invitational Mathematics Exam (AIME) 2024, di mana o3 berhasil menyelesaikan hampir semua soal dengan tingkat akurasi mencapai 96,7 persen, hanya salah satu soal yang tidak terjawab.

Sebagai perbandingan, o1 hanya memperoleh skor 83,3 persen dalam pengujian yang sama.

Sementara itu, o3-mini juga menunjukkan performa yang mengesankan dalam mode penalaran "High", dengan skor 83,6 persen pada AIME 2024, lebih baik dibandingkan o1 dan o1-mini yang masing-masing hanya mendapatkan 63,6 persen.

Selain itu, o3 juga berhasil menjawab berbagai soal sains tingkat universitas dalam kelompok soal GPQA Diamond dengan skor 87,7 persen.

OpenAI juga mencatat bahwa o3 unggul dalam beberapa pengujian benchmark yang berkaitan dengan kemampuan bernalar.

Beberapa di antaranya termasuk SWE-Bench Verified (programming) dengan skor 22,8 poin, Codeforces (coding) dengan skor 2.727 poin, dan Frontie Math milik EpochAI dengan tingkat penyelesaian soal 25,2 persen.

Dalam pengujian kemampuan Artificial General Intelligence (AGI) yang dikenal sebagai ARC-AGI, o3 menunjukkan performa yang hampir sempurna.

Dalam skala 0-100 persen, o3 meraih skor 76 persen untuk mode "Low" dan 88 persen untuk mode "High", sementara o1 hanya berkisar antara 20-30 persen.

Waktu Respons yang Lebih Lama

Meskipun o3 dan o3-mini menawarkan kemampuan bernalar yang lebih baik, mereka tidak lebih cepat dibandingkan model AI sebelumnya seperti GPT-4o dan o1.

 Model AI yang berfokus pada penalaran ini cenderung memerlukan waktu lebih lama untuk merespons pertanyaan pengguna, karena mereka melakukan proses berpikir dan perhitungan yang lebih mendalam sebelum memberikan jawaban.

Sebagai contoh, dalam mode High, o3 membutuhkan waktu sekitar 23 detik untuk merespons setelah menerima kueri, sementara ChatGPT yang menggunakan GPT-4o hanya memerlukan sekitar 0,5 detik.

Meski pun o3 dapat memberikan jawaban lebih cepat dalam mode Low, yaitu sekitar 1 detik, akurasi hasilnya tidak sebaik dalam mode High.

Oleh karena itu, o3 lebih cocok digunakan untuk menjawab pertanyaan matematika atau sains yang kompleks, sementara GPT-4o lebih efisien untuk pertanyaan umum yang memerlukan jawaban cepat.

Saat ini, o3 dan o3-mini sedang dalam tahap uji coba, dan pengguna dapat mencoba versi awal dari kedua model ini dengan mendaftar melalui tautan yang disediakan. 

Pendaftaran untuk uji coba ini akan ditutup pada 10 Januari 2025. Meskipun OpenAI belum mengumumkan tanggal pasti peluncuran o3 dan o3-mini secara umum di ChatGPT, perusahaan yang berpusat di Mission District, San Francisco itu memastikan bahwa o3-mini akan diluncurkan sekitar akhir Januari 2025 mendatang, diikuti oleh o3.

Baca Juga: ChatGPT Kini Terintegrasi dengan Apple Notes di MacOS, Begini Caranya

Dengan peluncuran o3 dan o3-mini, OpenAI semakin memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam pengembangan kecerdasan buatan yang mampu berpikir dan bernalar dengan cara yang lebih manusiawi.