INDOZONE.ID - Asal usul nama "Google" memiliki cerita yang menarik, bermula dari visi para pendirinya yang ingin menciptakan sebuah mesin pencari untuk mengatur informasi di seluruh dunia.
Pada tahun 1996, dua mahasiswa pascasarjana Stanford University, Larry Page dan Sergey Brin, mulai bekerja pada proyek penelitian yang mereka sebut sebagai "BackRub."
Proyek ini pada dasarnya adalah mesin pencari yang menganalisis "backlinks" atau tautan balik antara situs web untuk menentukan seberapa relevan dan penting sebuah halaman web.
Namun, seiring perkembangan proyek tersebut, Larry dan Sergey merasa perlu memberi nama yang lebih sesuai untuk mesin pencari ini.
Mereka membutuhkan nama yang bisa menggambarkan besarnya visi mereka, yaitu mengindeks dan mengorganisir semua informasi yang ada di internet. Dari situlah muncul istilah "googol."
Apa Itu "Googol"?
"Googol" adalah istilah matematika yang merujuk pada angka yang sangat besar, yaitu angka 1 yang diikuti oleh 100 nol (10^100).
Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Milton Sirotta, keponakan dari matematikawan Edward Kasner, pada tahun 1938 dalam bukunya yang berjudul "Mathematics and the Imagination".
Baca Juga: Qualcomm, Samsung, dan Google Kembangkan Kacamata Pintar Realitas
Kasner menggunakan istilah ini untuk menggambarkan angka yang sangat besar namun tetap terhingga, yang menggambarkan kompleksitas dan volume besar yang dapat dicapai dalam matematika.
Bagi Larry dan Sergey, nama ini cocok untuk mesin pencari mereka karena dapat mencerminkan tujuan mereka.
Ketika mereka hendak memutuskan nama untuk mesin pencari mereka, mereka memutuskan untuk menggunakan istilah "googol" sebagai dasar.
Namun, ketika mereka mengecek ketersediaan domain untuk nama tersebut, salah satu dari mereka secara tidak sengaja salah mengeja "googol" menjadi "google."
Untungnya, nama "google.com" masih tersedia, dan mereka memutuskan untuk tetap menggunakan nama itu.
Meskipun nama "Google" berasal dari kesalahan pengetikan, maknanya tetap relevan dengan visi mereka.
Mesin pencari ini terus berkembang hingga mampu memproses triliunan pencarian setiap tahun. Nama Google menjadi simbol dari ambisi untuk mengindeks dan mengorganisir informasi dunia yang sangat luas dan kompleks.
Google resmi didirikan pada 4 September 1998, dan sejak saat itu, perusahaan ini tumbuh dengan pesat, menjadi salah satu raksasa teknologi terbesar di dunia.
Google tidak hanya berfokus pada mesin pencari, tetapi juga merambah ke berbagai layanan teknologi lainnya, termasuk iklan daring, email (Gmail), peta (Google Maps), sistem operasi (Android), dan kecerdasan buatan.
Nama "Google" juga membawa filosofi perusahaan yang terkenal dengan "Don't Be Evil", sebuah prinsip etika bahwa perusahaan harus selalu mengutamakan kebaikan, terutama dalam penyediaan informasi kepada publik.
Meskipun slogan ini tidak lagi secara resmi digunakan sejak 2015, filosofi dasar Google dalam menyediakan akses ke informasi yang teratur, relevan, dan mudah diakses tetap menjadi inti dari layanan mereka.
Dominasi Google
Seiring berjalannya waktu, nama Google juga telah menjadi kata kerja resmi dalam bahasa Inggris.
Istilah "to google" (meng-google) diakui dalam Kamus Oxford dan Merriam-Webster, yang artinya melakukan pencarian informasi menggunakan mesin pencari Google.
Baca Juga: Opsi Mesin Pencari Alternatif Selain Google dengan Fitur Unik
Ini adalah salah satu contoh nyata bagaimana merek ini telah mempengaruhi kehidupan sehari-hari secara global.
Saat ini, Google telah menjadi lebih dari sekadar mesin pencari. Perusahaan ini mengembangkan berbagai teknologi inovatif yang mencakup kecerdasan buatan (AI), komputasi awan, perangkat keras seperti smartphone, hingga proyek ambisius di bidang kesehatan, transportasi, dan lingkungan.
Namun, nama "Google" tetap erat kaitannya dengan pencarian informasi dan pengelolaan data besar, sesuatu yang terus mereka kembangkan sejak awal pendiriannya.
Kesuksesan Google bukan hanya terletak pada teknologi canggih yang mereka kembangkan, tetapi juga pada budaya perusahaan yang mendorong inovasi, kreativitas, dan kolaborasi.
Google dikenal dengan lingkungan kerja yang dinamis dan inklusif, yang menarik para inovator dan ahli dari berbagai bidang.
Jadi, meskipun nama "Google" berasal dari kesalahan pengetikan istilah matematika "googol," maknanya sangat relevan dengan tujuan besar para pendirinya—mengorganisir informasi dalam skala yang belum pernah dibayangkan sebelumnya.
Google telah tumbuh menjadi simbol dominasi dan inovasi dalam dunia teknologi, dan meskipun namanya sederhana, dampaknya pada dunia sangat besar.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Encyclopedia Britannica