INDOZONE.ID - Dunia siber penuh dengan misteri. Di balik layar monitor, ada beberapa sosok yang berhasil mengguncang dunia dengan keahlian mereka meretas sistem keamanan yang katanya nggak bisa ditembus.
Mereka dikenal sebagai hacker, individu dengan keahlian tinggi dalam memanipulasi sistem komputer, hacker-hacker ini sudah banyak makan korban dan membuat kerugian besar, termasuk kerugian finansial.
Berikut adalah 5 raja hacker paling terkenal di dunia, beserta kisah nyata dan dampak dari tindakan mereka.
1. Kevin Mitnick
Kevin Mitnick adalah salah satu hacker paling terkenal di dunia. Pada tahun 1990-an, Mitnick melakukan serangkaian serangan terhadap perusahaan-perusahaan besar seperti Nokia dan Motorola dan bahkan pemerintah AS.
Ia terampil dalam teknik social engineering atau rekayasa sosial, yang memanipulasi orang untuk mendapatkan informasi yang membuatnya sangat berbahaya.
Baca Juga: 13 Cara Simple Lindungi HP Kamu dari Serangan Hacker
Ia ditangkap pada tahun 1995 dan menjalani hukuman penjara selama 5 tahun. Setelah dibebaskan, ia beralih ke karier sebagai konsultan keamanan komputer dan penulis, berbagi pengalamannya.
2. Albert Gonzalez
Albert Gonzalez adalah hacker asal Amerika Serikat yang terkenal karena mencuri lebih dari 170 juta nomor kartu kredit dan debit dari perusahaan besar seperti TJX Companies dan Heartland Payment Systems antara 2005 dan 2007.
Ia menggunakan teknik injeksi SQL untuk mengakses sistem pembayaran dan menjual data tersebut di pasar gelap. Pada tahun 2010, Gonzalez dijatuhi hukuman penjara selama 20 tahun, salah satu hukuman terberat untuk kejahatan siber.
3. Adrian Lamo
Adrian Lamo dikenal dengan julukan Hacker Pengembara karena gaya hidupnya yang nomaden dan teknik hacking-nya yang sangat cerdik. Dia terkenal karena meretas jaringan besar seperti Microsoft dan Yahoo.
Lamo juga terlibat dalam kasus besar ketika dia melaporkan Bradley Manning yang membocorkan dokumen militer ke WikiLeaks. Kegiatan Lamo menunjukkan bagaimana hacker dapat mempengaruhi organisasi besar.
4. Lazarus
Lazarus juga dikenal dengan nama grup GRU atau APT38, adalah kelompok peretas yang terkenal dengan serangan siber yang canggih dan sering kali terkait dengan kepentingan negara. Grup ini diduga terkait dengan Korea Utara (Korut).
Lazarus terlibat dalam pencurian data dan penipuan finansial. Mereka pernah melakukan pencucian uang di Huione Pay, Kamboja pada 2022. Huione pay menerima kripto sebesar US$150.000 atau sekitar Rp2,4 miliar dari Lazarus.
Baca Juga: Korea Selatan Segera Hadirkan Buku Teks Berbasis AI di Sekolah
5. APT 42
APT 42 adalah sebuah kelompok peretas yang dikenal sebagai ancaman siber asal Iran. Grup ini sering kali terlibat dalam serangan siber yang memiliki tujuan spionase dan pencurian informasi pemerintah.
APT 42 menargetkan pada organisasi-organisasi seperti pemerintah, militer, dan organisasi di Israel. Mereka ingin menyerang kampanye kandidat Presiden AS 2024 yaitu Donald Trump dan Presiden Joe Biden.
Kelima hacker ini menunjukkan bagaimana kemampuan hacking dapat mempengaruhi dunia. Kisah mereka mengingatkan kita tentang pentingnya melindungi data dan sistem komputer dari ancaman.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters