INDOZONE.ID - Dalam lanskap penelitian akademis yang terus berkembang, integrasi kecerdasan buatan menjadi semakin penting. Dan salah satu platform yang menonjol karena keampuhan dan keserbagunaannya adalah Perplexity AI.
Munculnya alat bertenaga AI seperti Perplexity dapat membantu proses melakukan penelitian yang telah berevolusi, menawarkan cara yang efektif dan efisien kepada para peneliti untuk menganalisis, dan mensintesis pengetahuan akademis.
Untuk memahami lebih dalam lagi tentan Perplexity, bisa kamu temukan dalam artikel berikut ini. Yuk disimak!
Baca Juga: TikTok Mengambil Langkah Proaktif dalam Mengenali Konten AI di Platformnya
Sejarah dan pengertian Perplexity?
Perplexity AI didirikan pada tanggal 3 Agustus 2022, oleh Aravind Srinivas (CEO), Denis Yarats (CTO), dan Andy Konwinski. Srinivas sebelumnya adalah seorang yang bekerja di bidang bahasa dan deep learning di Berkeley dan OpenAI.
Kini, perusahaan ini telah memulai sebagai konteks pembelajaran mesin yang berkembang dan menjadi startup yang sukses. Mencapai 10 juta pengguna aktif bulanan hanya dalam waktu 18 bulan.
Perplexity AI adalah mesin pencari percakapan bertenaga chatbot yang menjawab pertanyaan menggunakan teks prediktif bahasa alami.
Mereka menggunakan sumber-sumber dari web untuk menghasilkan jawaban dan menyertakan tautan dalam teks respons mereka, yang mana mirip seperti memanfaatkan model bahasa seperti OpenAI's GPT-4 dan Anthropic's Claude 2.
Selain pencarian web standar, Perplexity AI juga menawarkan fitur "Focus mode" yang memungkinkan penggunanya untuk mencari informasi dari sumber tertentu atau dengan kriteria tertentu.
Ketika kamu mencari sesuatu, maka Perplexity AI tidak hanya memberikan informasinya, tetapi juga menyertakan tautan ke sumber yang kredibel sehingga pengguna dapat menelusuri lebih lanjut jika diperlukan.
Perplexity Juga menggunakan sebuah ‘’ukuran dalam pemrosesan bahasa’’ , ini adalah sebuah istilah teknis yang digunakan dalam bidang pemrosesan bahasa.
Ini mengacu pada kesulitan memprediksi kata berikutnya dalam urutan teks. Semakin tinggi perplexity, semakin sulit bagi model bahasa untuk memprediksi kata berikutnya, dan semakin tidak bisa dipahami teks tersebut.
Baca Juga: Misteri Kejutan OpenAI: Bukan GPT-5 atau Pesaing Google, Lalu Apa?
Kelebihan yang bisa dilakukan Perplexity
Perplexity memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan chatbot yang lainnya. Kamu bisa menemukan kelebihannya sebagai berikut:
1. Dapat dijadikan sebagai mesin pencari
Perplexity AI memungkinkan penggunanya untuk berinteraksi dengan mesin pencari dengan menggunakan model bahasa yang canggih. Seperti mengajukan pertanyaan dan mendapatkan jawaban yang komprehensif.
Kamu juga dapat menyempurnakan pertanyaan-mu secara langsung di halaman hasil pencarian untuk mendapatkan hasil yang lebih relevan. Terdapat juga fitur "Copilot", yang membantu kamu untuk merumuskan pertanyaan yang tepat dengan memberikan saran dan contoh.
2. Memberikan informasi dengan secara ringkas
Perplexity AI dapat meringkas informasi dari berbagai sumber, termasuk artikel web, email, dan dokumen. Hal ini bisa akan sangat menguntungkan kamu untuk memahami informasi dengan cepat dan mudah tanpa harus membaca seluruh teks.
3. Dapat memberikan pencarian yang lebih terfokus
Perplexity juga memiliki mode "Focus", yang memungkinkan kamu untuk mencari informasi dari sumber tertentu atau dengan kriteria tertentu. Hal ini berguna untuk kamu yang ingin mencari informasi yang terpercaya dan relevan dengan topik tertentu.
4. Perplexity juga tersedia di ekstensi Chrome
Perplexity AI menawarkan ekstensi Chrome yang memungkinkan penggunanya untuk mencari informasi langsung dari browser mereka. Ini akan menghemat waktumu dan memudahkan dalam menemukan informasi yang lebih cepat lagi saat menjelajahi web.
Keakuratan dan limit yang bisa dilakukan oleh Perplexity
Perplexity AI memberikan informasi yang baik berdasarkan hasil pencarian yang diberikan. Namun, keakuratan tanggapan dibatasi oleh kualitas dan relevansi sumber yang saya diambil. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat memengaruhi keakuratan Perplexity:
1. Terbatas dalam memberikan jawaban menurut keakuratan sumber
Keakuratan tanggapan dari AI ini sangat dipengaruhi oleh keandalan sumber yang digunakan. Jika sumbernya kredibel dan dapat dipercaya, maka tanggapan yang diberikanakan lebih akurat.
Sebaliknya, jika sumber-sumber tersebut bias, ketinggalan zaman, atau tidak dapat diandalkan, maka tanggapannya juga mungkin kurang akurat.
2. Cakupan Sumber
Cakupan hasil pencarian juga dapat memengaruhi keakuratan tanggapan dari Perplexity. Jika hasil pencarian mencakup berbagai topik atau perspektif, tanggapannya cenderung lebih komprehensif dan akurat.
Di sisi lain, jika hasil pencarian terbatas atau bias, tanggapannya juga mungkin tidak sepenuhnya menangkap kompleksitas topik.
3.Keterbatasan dalam algoritmik
Meskipun Perplexity ini dirancang untuk memproses dan menganalisis data dalam jumlah besar, AI ini tidak sempurna dan dapat membuat kesalahan. Kompleksitas topik, kualitas sumber, dan keterbatasan algoritme, semuanya dapat menyebabkan kesalahan dalam memberikan jawaban.
4. Peningkatan Berkelanjutan
Semakin sering kamu memberikan umpan balik, maka AI ini akan terus belajar dan meningkatkan diri. Ini berarti bahwa, akurasi dapat meningkat dari waktu ke waktu ketika menyempurnakan pemahaman tentang bahasa dan topik yang dia latih.
Demikianlah ulasan singkat mengenai Perplexity AI yang mungkin bisa menambah wawasan baru kamu. Dengan memanfaatkan kekuatan kecerdasan buatan, Perplexity akan dapat menyederhanakan pekerjaanmu menjadi lebih mudah lagi.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Verge