INDOZONE.ID - Neuralink, sebuah perusahaan teknologi saraf yang didirikan pada tahun 2016 oleh Elon Musk, baru-baru ini mengumumkan manusia pertama yang berhasil mendapatkan implan chip otak.
Ini merupakan terobosan signifikan dalam teknologi yang bertujuan membantu pasien dengan kondisi paralisis untuk tetap bisa berkomunikasi dan berinteraksi menggunakan teknologi dengan menghubungkan otak mereka ke komputer.
Sejak bulan Januari, Elon Musk telah mengumumkan bahwa Neuralink telah berhasil menanamkan chip ke manusia untuk pertama kalinya, setelah melalui beberapa tahun pengujian chip otak yang mereka lakukan pada monyet.
Baca Juga: Apple Luncurkan MacBook Air Terbaru dengan Chip M3 yang Lebih Cepat, Ini 6 Kelebihannya!
Pengumuman ini dilakukan melalui livestream di platform media sosial X di akun Neuralink, yang dimana Noland Arbaugh menjadi manusia pertama yang menerima implan chip otak tersebut. Noland Arbaugh, seorang pria berusia 29 tahun yang mengalami kelumpuhan akibat kecelakaan saat menyelam delapan tahun lalu, menjadi manusia pertama yang menjadi sukarelawan untuk implan chip otak Neuralink.
Noland mengatakan bahwa dia mengalami dislokasi pada bagian sumsum tulang belakangnya dalam sebuah "kecelakaan menyelam yang aneh" sekitar delapan tahun lalu yang membuatnya lumpuh hingga bagian bawah bahu.
Kondisinya itu pun membatasi kemampuannya untuk bermain video game, karena ia hanya dapat bermain beberapa jam sebelum ia memerlukan bantuan dari keluarganya untuk menyesuaikan kembali posisi duduknya.
Bersama Bliss Chapman, salah seorang insinyur Neuralink, dalam livestream tersebut, Noland duduk di kursi khusus di depan laptop, dia tampak sedang bermain catur dengan tangannya berada di sandaran lengan kursinya.
Baca Juga: Pasien Pertama Neuralink Berhasil Kendalikan Komputer Pakai Pikiran: Bisa Main Catur dan Video Game
Dalam livestream tersebut, Noland mengatakan bahwa meskipun teknologi chipnya masih "belum sempurna," dia mengakui bahwa chip otak tersebut telah memberikan banyak perubahan dalam hidupnya, seperti memungkinkannya bermain video game selama berjam-jam tanpa memerlukan bantuan dari keluarganya.
Berkat kemampuan implan tersebut, kini Noland dapat bermain game sambil berbaring di tempat tidurnya, dengan cara mengendalikan kursor komputernya hanya dengan membayangkan gerakannya. Noland mencatat bahwa "batasan terbesar" sejauh ini adalah harus mengisi baterai implan setelah bermain video game dalam jangka waktu yang lama.
Meskipun masih ada banyak tantangan yang harus dihadapi dalam pengembangan chip otak tersebut, Noland menyatakan bahwa implan chip otak ini telah mengubah hidupnya.
Noland juga menambahkan bahwa keputusannya untuk menjadi sukarelawan dalam uji coba implan chip otak ini karena keinginannya untuk membantu dan percaya bahwa teknologi ini dapat membawa perubahan bagi dunia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: X/Neuralink